3 Alasan Generasi Milenial dan Gen Z Sulit Memiliki Rumah Sendiri

Aulia Firafiroh - Selasa, 28 Juni 2022
Alasan generasi milenial dan gen z susah membeli rumah
Alasan generasi milenial dan gen z susah membeli rumah ALotOfPeople

Parapuan.co- Generasi milenial dan gen Z memiliki kekhawatiran finansial yang sama, yakni takut tidak bisa memiliki rumah.

Menurut survei Aspirasi Anak Muda yang dilakukan oleh KG Media kepada 3.224 responden yang 83%-nya berusia 17 - 34 tahun, menunjukkan masalah sama yang kerap dihadapi, yakni finansial dan kesulitan mendapat pekerjaan.

Selama 2011-2021, menurut hitungan PIR, kemampuan pekerja Jakarta membeli rumah berkisar Rp 40,4 juta hingga Rp 158 juta.

Hal itu berbading terbalik dengan harga rumah tapak tipe 36 yang sudah mencapai Rp 300 juta di tahun 2010, dan terus naik hingga 2021 mencapai Rp 564 juta.

Terdapat selisih yang besar antara kemampuan pekerja Jakarta membeli rumah dengan harga rumah. Selisih selama 10 tahun terus membesar, dari Rp 259 juta di 2010, naik hampir dua kali lipat menjadi Rp 405 juta.

Bukan hanya karena harga rumah atau suku bunga KPR yang semakin lama semakin meningkat.

Ada beberapa hal yang membuat generasi milenial dan gen Z saat ini susah untuk membeli atau memiliki rumah sendiri.

Berikut beberapa alasan generasi milenial dan gen Z susah untuk memiliki rumah sendiri dilansir dari theskimm.com:

1) Resesi

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Generasi Milenial Belum Ingin Memiliki Rumah Sendiri

Saat resesi, banyak orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), kehilangan pekerjaan, hingga mengalami kesusahan ekonomi.

Kondisi ini juga menyusahkan bagi bisnis properti karena menurunnya daya beli akibat banyak orang kehilangan pekerjaan.

Pasalnya jika tidak memiliki pekerjaan, tentu akan susah bagi Kawan Puan untuk mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Sedangkan orang yang memiliki dana, akan lebih memilih menunda pembelian properti untuk berjaga-jaga dalam kondisi resesi.

Meski seiring berjalannya waktu harga rumah semakin lama semakin meningkat dan permintaan juga terus meningkat, namun hal ini tidak dibarengi dengan jaminan pekerjaan dan penghasilan generasi milenial di masa depan.

2) Harga rumah meningkat drastis

Harga rumah yang selalu meningkat setiap tahunnya, tidak dibarengi dengan penghasilan generasi milenial.

Hal ini membuat generasi milenial mengalami kesulitan dalam membeli rumah.

3) Generasi boomers lebih memilih mengoleksi rumah

Baca juga: Sebelum atau Sesudah Menikah, Ini Waktu yang Tepat Membeli Rumah

Jaman dahulu boomers suka berinvestasi dengan membeli banyak tanah yang kemudian dibangun rumah.

Hal ini membuat ada boomers yang memiliki rumah banyak atau lebih dari satu namun tidak menjualnya.

Banyak boomer yang tetap 'menyimpan' rumah mereka, sehingga sedikit rumah yang dijual.

Namun pembeli rumah terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Tak heran jika hal ini menciptakan persaingan dalam penawaran harga rumah bekas yang cukup tinggi dan tidak masuk akal.

Demikian tiga alasan yang membuat generasi milenial dan gen z kesusahan dalam membeli rumah sendiri.

Apakah Kawan Puan juga merasakan permasalahan tersebut? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja