Dengan begitu, anak akan mendengarkan bahwa setelah menyelesaikan permainannya, mereka akan memberikan ke temannya.
Jadi, pahami situasi anak terlebih dahulu alih-alih menyuruhnya langsung meminjamkan mainan ke temannya.
"Anakmu perlu merasa didengarkan terlebih dulu sebelum mereka dapat mendengarkanmu," kata Camilla.
2. Tawarkan solusi
Setelah memahami perilaku anak, posisikan dirimu untuk membantu mereka menemukan solusi yang tepat.
Ketika anakmu menunjukkan perilaku yang tidak kamu sukai, bantu mereka mengarahkannya ke sesuatu yang kamu sukai.
Misalnya, anak suka melompat-lompat ke sofa, tetapi kamu lebih suka mereka tidak melakukannya.
Akui keinginannya untuk melompat-lompat dan mengeluarkan tenaga, tetapi bantu mereka mengarahkan energinya ke ruang yang berbeda seperti lantai atau trampolin.
"Ketahui dulu kebutuhan di balik perilakunya. Selanjutnya, bantu anak memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara yang dapat kamu terima," jelas Camilla.
Baca Juga: 4 Cara Menciptakan Hubungan yang Sehat Antara Anak dan Orang Tua