Banyak Imunisasi Anak Terlewat Selama Pandemi, Ini Solusi dari Ahli

Anna Maria Anggita - Kamis, 30 Juni 2022
Ahli jelaskan imunisasi anak selama pandemi banyak yang terlewatkan
Ahli jelaskan imunisasi anak selama pandemi banyak yang terlewatkan Gumpanat

Parapuan.co - Di masa pertumbuhan anak, beberapa vaksinasi wajib adalah hal penting untuk mencegah penyakit di kemudian hari. 

Sebagai orang tua, penting untuk memastikan anak mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai usianya.

Namun ternyata Prof. DR. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si selaku Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, mengatakan banyak imunisasi terlewat selama pandemi Covid-19 ini.

"Selama pandemi Covid banyak balita imunisasinya terlewat, sehingga kasus Campak, Rubela dan Difteri di Indonesia tahun 2021-2022 meningkat di banyak kabupaten," terang Prof. Soedjatmiko, dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN dari Sanofi.

Berkaca dari kasus tersebut maka Prof. Soedjatmiko menegaskan semua bayi dan anak mulai umur sembilan bulan harus diberi tambahan satu imunisasi campak rubella.

Meskipun, sebelumnya bayi sudah mendapatkan imunisasi campak rubella, sebaiknya tetap diberi tambahan.

Selain itu anak umur 1–5 tahun harus mendapat:

- Imunisasi polio tetes OPV sedikitnya empat kali

- DPT-HepB-Hib empat kali

Baca Juga: Bukan Hanya Anak, Ahli Jelaskan Jenis Imunisasi yang Penting untuk Orang Dewasa

- IPV satu kali

Apabila setelah melihat buku vaksin atau catatan imunisasi hilang, maka dianggap belum lengkap.

Jadi mungkin anak akan menerima imunisasi lagi, dan andaikata melebihi jumlah tersebut tidak berbahaya justru kekebalan lebih tinggi, karena berperan seperti booster.

Di sisi lain, dikarenakan banyak balita yang imunisasinya tidak lengkap kemungkinan seorang balita mendapat tiga suntikan sekaligus yakni:

- MR

- DPT-HepB-HiB

- IPV ditambah polio tetes, sehingga tidak perlu bolak balik ke layanan imunisasi.

"Suntikan ganda juga dilakukan di banyak negara karena terbukti aman, KIPInya tidak lebih berat daripada suntikan tunggal, dan kekebalannya pun sama baiknya," terang Prof. Soedjatmiko.

Prof. Soedjatmiko pun mengajak agar semua keluarga segera melengkapi imunisasi bayi dan balitanya agar terlindung dari sakit berat, cacat atau kematian.

Untuk mendapatkan imunisasi lengkap untuk anak, maka bisa datang ke Posyandu, Puskesmas, sekolah, pesantren, RS atau tempat lain yang telah ditentukan dinas kesehatan di tempat tinggalmu.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Ungkap 3 Strategi untuk Menggalakkan Imunisasi Rutin pada Anak

(*)

Sumber: Rilis
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja