Dalam berinvestasi, Maya memberitahu agar para investor memeerhatikan faktor risiko, jangka waktu, serta tujuan.
Selayaknya investasi lainnya, Maya mengatakan bahwa reksadana juga memiliki risiko.
Dalam investasi, keuntungan berbanding lurus risiko yang ada. Karenanya, untung yang besar akan memiliki risiko yang semakin besar pula.
"Tidak ada sesuatu yang memberikan hasil tinggi tanpa risiko," ujar Maya.
Bagi pemula, Maya menyarankan untuk melakukan jenis investasi pasar uang.
“Pasar uang itu selain faktor risiko rendah juga kebutuhan untuk jangka pendek. misalnya kita menyimpan uang di tabungan sehari-hari. Pasar uang bisa untuk pengganti itu karenna bisa dicairkan kapan saja,” Maya menjelaskan.
“Pergerakan harganya juga secara kinerja sedikit lebih baik dibandingkan dengan tabungan biasa,” lanjutnya.
Sementara itu, investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi.
“Kalo yang risikonya tinggi fluktuasinya juga tinggi, turunnya lumayan,” kata Maya.
Baca Juga: 3 Instrumen Investasi untuk Dana Darurat agar Keuangan Keluarga Aman
Jika dilihat dari tujuannya, investasi saham cocok untuk tujuan jangka panjang.
Dalam hal ini, Maya mencontohkan investasi untuk dana persiapan kuliah anaknya.
“Zaman anak saya belum lahir itu saya udah nyiur (mengumpulkan uang) masuk ke reksadana saham karena jangka waktunya itu minimum 17 tahun sampai lulus SMA. Ini masa yang cukup panjang dan bisa menikmati return pasar saham. Dari dia belum lahir sampai lulus SMA baru saya tarik,” katanya.
Kawan Puan, tadi berbagai tips investasi reksadana untuk pemula yang dipaparkan oleh Maya Kamdani.
Apakah kamu tertarik mencoba jenis investasi satu ini? (*)