Parapuan.co - Kawan Puan, saat ini investasi memiliki berbagai jenisnya, mulai dari emas hingga kripto.
Investasi reksadana bisa menjadi salah satu jenis yang cocok untuk investasi bagi pemula.
Pasalnya, investasi jenis ini juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga sudah terlindungi secara hukum.
Selain itu, risiko dari investasi reksadana yang ditanggung juga tidak begitu besar, Kawan Puan.
Kepada PARAPUAN, Direktur dari BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani mengatakan bahwa uang nasabah tidak akan hilang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, uang nasabah tidak dipegang oleh fund manager, sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan fund manager bisa diganti.
“Fund manager-nya itu dicopot lalu diganti dengan fund manager lain,” kata Maya saat ditemui di kantor BNP Paribas Asset Management, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (23/6/2022).
Maya berujar, uang nasabah sendiri dipegang oleh bank kustodian, Kawan Puan.
Mengutip laman OJK, bank kustodian merupakan bank umum yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Baca Juga: Profil Maya Kamdani, Direktur dari BNP Paribas Asset Management
Dalam berinvestasi, Maya memberitahu agar para investor memeerhatikan faktor risiko, jangka waktu, serta tujuan.
Selayaknya investasi lainnya, Maya mengatakan bahwa reksadana juga memiliki risiko.
Dalam investasi, keuntungan berbanding lurus risiko yang ada. Karenanya, untung yang besar akan memiliki risiko yang semakin besar pula.
"Tidak ada sesuatu yang memberikan hasil tinggi tanpa risiko," ujar Maya.
Bagi pemula, Maya menyarankan untuk melakukan jenis investasi pasar uang.
“Pasar uang itu selain faktor risiko rendah juga kebutuhan untuk jangka pendek. misalnya kita menyimpan uang di tabungan sehari-hari. Pasar uang bisa untuk pengganti itu karenna bisa dicairkan kapan saja,” Maya menjelaskan.
“Pergerakan harganya juga secara kinerja sedikit lebih baik dibandingkan dengan tabungan biasa,” lanjutnya.
Sementara itu, investasi saham memiliki risiko yang lebih tinggi.
“Kalo yang risikonya tinggi fluktuasinya juga tinggi, turunnya lumayan,” kata Maya.
Baca Juga: 3 Instrumen Investasi untuk Dana Darurat agar Keuangan Keluarga Aman
Jika dilihat dari tujuannya, investasi saham cocok untuk tujuan jangka panjang.
Dalam hal ini, Maya mencontohkan investasi untuk dana persiapan kuliah anaknya.
“Zaman anak saya belum lahir itu saya udah nyiur (mengumpulkan uang) masuk ke reksadana saham karena jangka waktunya itu minimum 17 tahun sampai lulus SMA. Ini masa yang cukup panjang dan bisa menikmati return pasar saham. Dari dia belum lahir sampai lulus SMA baru saya tarik,” katanya.
Kawan Puan, tadi berbagai tips investasi reksadana untuk pemula yang dipaparkan oleh Maya Kamdani.
Apakah kamu tertarik mencoba jenis investasi satu ini? (*)