PVMBG sebelumnya telah menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Camat Rajabasa Sabtubi mengatakan bahwa kini masyarakat sekitar telah waspada namun tidak panik.
Tsunami di Selat Sunda pada 2018 silam membuat masyarakat lebih waspada dan bijak dalam menghadapi ancaman bencana.
Secara rutin, masyarakat melakukan komunikasi dengan petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau dan BMKG.
Hal itu dilakukan demi menggali informasi terbaru mengenai aktivitas vulkanik dari gunung tersebut.
Bersama dengan masyarakat, pemerintah telah mengupayakan jalur evakuasi di titik-titik tertentu.
Menurut laporan warga, aktivitas vulkaning Gunung Anak Krakatau ini tidak menganggu aktivitas masyarakat.
Syamsiar (50), warga Pulau Sebesi mengatakan bahwa kegiatan sehari-harinya tidak terganggu dan terhalang aktivitas vulkanik tersebut.
Syamsiar juga mengatakan bahwa ekosistem sekitar gunung masih terpantau baik, malah beberapa tanah terlihat lebih subur.
Walau begitu, warga tetap diimbau waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga, Masyarakat Diminta Waspadai Tsunami
(*)