Apriyani-Fadia Menang Malaysia Open 2022, Ini Manfaat Bulu Tangkis untuk Perempuan

Parapuan.co - Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti kembali membanggakan Tanah Air.

Pasangan ganda putri bulu tangkis Indonesia ini berhasil menjuarai ajang Malaysia Open 2022 pada pertandingan final yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Minggu (3/7/2022).

Tak hanya itu, Apriyani/Fadia juga mengukir sejarah meraih gelar juara di turnamen bulu tangkis level Super 750.

Membuat bangga masyarakat Indonesia, yang dilakukan Apriyani dan Fadia ini juga bisa kamu lakukan lo, Kawan Puan.

Seperti diketahui, bulu tangkis merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia selain sepak bola.

Olahraga yang satu ini bisa dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan.

Selain itu, bulu tangkis juga merupakan olahraga yang membawa banyak efek positif dan berbagai manfaat kesehatan.

Berikut ini beberapa manfaat bermain bulu tangkis untuk perempuan.

1. Singkat, Intermiten namun Intensif

Baca Juga: Ukir Sejarah Baru, Apriyani Rahayu-Siti Fadia Raih Gelar Juara Malaysia Open 2022

Mengutip dari Medium, salah satu hambatan terbesar bagi perempuan untuk berolahraga adalah aktivitas intensif terus-menerus yang diperlukan dalam jangka waktu yang lama. Bulu tangkis langsung menghilangkan kelemahan genetik ini untuk perempuan.

Waktu keseluruhan untuk bermain jauh lebih singkat dan permainan itu sendiri dirancang sedemikian rupa sehingga seseorang dapat beristirahat di antara poin.

Namun, semua ini tidak menghilangkan fakta bahwa olahraga ini cukup intensif dan melatih setiap otot tubuh.

Oleh karena itu, olahraga ini berdurasi pendek, bersifat intermiten namun intensif untuk dimainkan, sehingga sangat cocok untuk perempuan.

2. Latihan yang Bagus untuk Menjaga Bentuk Tubuh

Seperti disebutkan di atas, bulu tangkis melatih semua otot tubuh, sehingga berperan sebagai pembangun bentuk tubuh yang hebat.

Banyak olahraga melatih kelompok otot tertentu lebih dari yang lain. Misalnya, lari adalah latihan yang bagus untuk mengembangkan otot kaki tetapi tidak cukup melatih tubuh bagian atas.

Di sisi lain, bulu tangkis membutuhkan kebugaran fisik yang bagus untuk memainkan berbagai jenis pukulan secara konsisten. Ini secara otomatis menyiratkan bahwa seseorang perlu memperkuat semua kelompok otot.

Akibatnya, itu cocok dengan kebutuhan setiap perempuan untuk bermain, menjadi bugar dan tetap bugar.

Baca Juga: Resmi Gantung Raket, Greysia Polii: Darah Saya adalah Bulu Tangkis

3. Bisa Bermain Sendiri atau Ganda

Salah satu yang menarik dari bulu tangkis adalah fleksibilitas yang ditawarkannya. Meskipun hanya membutuhkan dua pemain untuk mulai bermain adalah nilai tambah yang pasti, kemampuan untuk bermain satu lawan satu atau dua lawan dua adalah insentif yang sangat besar.

Seseorang dapat bermain tunggal untuk menguji diri sendiri baik secara fisik maupun mental.

Namun, jika mitra bermainmu tidak baik dalam hal apa pun atau masih pemula, maka bermain ganda menutupi kekurangan sementara tersebut sambil memastikan pengalaman yang menyenangkan.

Selain itu, ganda campuran adalah pilihan yang menyenangkan bagi teman dan keluarga untuk bermain bersama.

Ini adalah keuntungan besar karena perempuan yang baru mengenal olahraga dapat bekerja dengan cara mereka untuk kebugaran lajang daripada harus menjadi bugar sebelum mengambil raket.

4. Bermanfaat untuk Kesehatan

Mengutip dari laman resmi BWF Badminton, olahraga yang satu ini dapat mengurangi dan menghilangkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Mulai dari tekanan darah tinggi, diabetes, hingga obesitas.

Ini juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner dengan mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol "baik".

5. Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Karena bulu tangkis meningkatkan kebugaran fisik, ia memiliki manfaat psikologis seperti mengurangi stres dan kecemasan.

Olahraga meningkatkan endorfin, yang merupakan neurotransmiter perasaan-baik otak, dan juga telah ditemukan untuk memperbaiki suasana hati dan tidur.

Baca Juga: Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Paru, Kenali Gejala dan Penyebabnya

(*)