Lebih lanjut, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek, Franka Makarim menjelaskan betapa penting peran keluarga dalam perjalanan hidupnya meraih kesuksesan.
Franka Makarim mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dukungan luar biasa dari keluarga besarnya sejak kecil.
"Orang tua saya selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian, seperti toleransi, gotong royong, mandiri dalam belajar, dan pada saat yang sama, terus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa," kenang Franka.
Menurut Franka, keluarga adalah elemen pendukung yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak.
Oleh karena itu ia berharap agar orang tua dapat memahami apa yang menjadi keinginan anak-anaknya, dan mendampingi mereka dalam suka duka meraih cita-cita.
"Arahkan dan berikan dukungan, terutama saat anak-anak kita menghadapi kesulitan atau kegagalan," ujarnya.
Sementara itu, psikolog Ayoe Soetomo mengutarakan bahwa peran keluarga, khususnya dalam hal ini orang tua, sangatlah penting dalam tumbuh kembang seorang anak dalam menjadi Pelajar Pancasila.
"Peran keluarga dalam tumbuh kembang anak tentunya sangat besar sekali, karena semuanya dimulai dari keluarga," ungkap Ayoe Soetomo.
"Tentunya keluarga atau orang tua perlu memiliki konsep tentang bagaimana keluarga ini akan dibawa, kemudian nilai-nilai apa yang harus dimiliki oleh keluarga," tambahnya.
Lebih lanjut, Ayoe menuturkan bahwa profil Pelajar Pancasila perlu menjadi pondasi bagi setiap keluarga agar anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, berprestasi, kreatif, dan mandiri.
Menurutnya, dengan begitu mereka siap untuk bersaing dan menjadi generasi Indonesia yang hebat.
Jadi, intinya untuk membentuk generasi pancasila harus dimulai dari keluarga ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 4 Film Tentang Pancasila dan Nasionalisme untuk Ditonton di Bulan Juni
(*)