Lebih lanjut, Sandi mengungkapkan kalau pemerintah akan memberikan bantuan untuk hak intelektualisasi alat musik asli Desa Wisata Bugisan yang merupakan hasil karya seorang warga.
Tak hanya alat musik asli karya warga bernama Ki Sutikno, Desa Wisata Bugisan punya banyak potensi lain yang membuka lapangan kerja baru.
Di antaranya objek wisata candi-candi, lokasi untuk kulineran, dan souvenir yang dibuat dari baju daur ulang.
Desa Wisata Bugisan sendiri termasuk ke dalam 50 desa wisata terbaik dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
ADWI merupakan program unggulan Kemenparekraf sebagai penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia.
Sandi menuturkan, seperti desa wisata yang lain, destinasi wisata di Desa Bugisan telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori.
Yakni daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), souvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), homestay, toilet umum, digital dan kreatif, cleanliness health safety dan environment sustainability (CHSE), dan kelembagaan desa.
Sekadar informasi, untuk mengembangkan desa wisata, Kemenparekraf telah berkolaborasi dengan sejumlah mitra.
Di antaranya Astra, BCA, BNI, dan Grab, yang juga melakukan pembinaan desa-desa dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Diharapkan, perkembangan desa wisata ke depannya mampu memulihkan dan memperbaiki perekonomian Indonesia usai pandemi.
Baca Juga: 5 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi untuk Fresh Graduate, Berminat?
(*)