Sebelumnya, predikat tersebut dipegang oleh Venus Williams pada 2007.
Sayangnya, kemenangan Elena Rybakina ini menjadi polemik tersendiri yang menyebabkan keributan di media sosial.
Pasalnya, Elena merupakan petenis kelahiran Rusia yang berkarier di Kazakhstan karena tawaran dana yang lebih besar.
Wimbledon sendiri sedang melarang petenis asal Rusia dan Belarusia untuk bertanding di kompetisinya.
Keputusan tersebut merupakan konsekuensi dari invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi sejak awal 2022 lalu.
Masalah ini masih menjadi diskusi pihak Wimbledon, mengingat Elena bertanding atas nama Kazakhstan.
Elena Rybakina mulai berkarier sebagai petenis perempuan di Kazakhstan pada 2018 silam setelah mendapatkan tawaran dana.
Semenjak itu, ia tidak pernah bertanding atas nama negara asalnya yaitu Rusia.
Namun, di luar kontroversi ini, Elena mengaku bahagia dan tidak menyangka bisa memenangkan Wimbledon 2022.
"Saya tidak menyangka bisa bertahan hingga minggu kedua Wimbledon 2022. Menjadi pemenang sungguh luar biasa," kata Elena Rybakina.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kebahagiaan saya," tutupnya.
Baca Juga: Fakta Hilangnya Petenis Perempuan China Usai Suarakan Kekerasan Sekual
(*)