Parapuan.co - Essential oil menjadi salah satu produk yang diyakini memiliki manfaat baik bagi kesehatan dan kecantikan.
Tak heran, jika beberapa tahun belakangan ini essential oil tengah menjadi kebutuhan penting bagi sebagian orang.
Tapi tahukah Kawan Puan bahwa minyak yang dikenal juga dengan sebutan minyak atsiri ini telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, loh.
Dilansir dari Healing Scents, berikut sejarah perjalanan essential oil.
Sejarah essential oil
Seperti yang disampaikan sebelumnya, essential oil telah digunakan sejak berabad-abad lalu dan penggunaannya pun berbeda-beda di tiap budaya.
Mulai dari tujuan keagamaan hingga sebagai obat bagi orang sakit.
Sulit untuk menentukan waktu tepat kapan minyak atsiri menjadi terkenal sebagai obat yang efektif, namun pada akhirnya pengetahuan tentang essential oil perlahan menyebar ke seluruh dunia.
Bukti pertama bahwa essential oil mampu menyembuhkan penyakit ditemukan di Lascaux, Dordogne, Prancis.
Baca Juga: Mengenal Essential Oil dan 5 Manfaatnya, Kandungan yang Sering Ditemukan dalam Skincare
Bukti dan catatan sejarah keduanya ditemukan di Mesir yang menunjukkan bahwa essential oil telah digunakan sejak 4500 SM.
Setelah itu, penggunaan essential oil pun pertama kali tercatat di Cina antara 2697-2597 SM pada masa pemerintahan Huang Ti, Kaisar Kuning yang legendaris.
Dalam bukunya yang berjudul The Yellow Emperor's Book of Internal Medicine tertulis tujuan penggunaan beberapa aromatik dan buku tersebut masih dianggap sebagai buku klasik yang berguna oleh para praktisi pengobatan timur saat ini.
Masyarakat India juga melakukan pengobatan tradisional yang disebut Ayur Veda dengan menggunakan essential oil.
Dalam pengobatan tersebut, mereka menggabungkan minyak esensial ke dalam ramuan penyembuhan.
Selain untuk tujuan pengobatan, essential oil juga dulu diyakini sebagai bagian dari alam dan memainkan peran penting dalam pandangan spiritual dan filosofis.
Selanjutnya di Yunani, penggunaan essential oil tercatat telah digunakan antara 400-500 SM.
Pengetahuan tentang minyak atsiri oleh masyarakat Yunani diadopsi dari orang Mesir saat dibawa oleh tentara ke dalam pertempuran untuk mengobati infeksi.
Baca Juga: Sebabkan Kulit Iritasi hingga Kering, Ini Essential Oil yang Tidak Boleh Dicampur
Setelah itu, orang Yunani pun menemukan fakta bahwa Ayur Veda selaras dengan praktik pengobatan mereka sendiri.
Kemudian, essential oil diyakini sebagai obat terbaik untuk mengobati sekaligus menjaga kesehatan tubuh.
Bahkan seorang ahli bedah Yunani, Galen tercatat menjadi seseorang ahli mengenai tanaman dan obat-obatan yang hingga kini teori pengobatannya dalam berbagai kategori obat dikenal dengan sebutan "Galenik" masih digunakan.
Penggunaan essential oil ini pun terus menyebar hingga ke bangsa Romawi yang menggunakannya pada tubuh, tempat tidur, dan pakaian mereka.
Hal tersebut diawali saat para tabib Romawi selalu membawa buku-buku hasil tulisan Galen dan kemudian teks tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Persia, Arab, dan bahasa lainnya.
Berlanjut ke Persia, hadir sosok Ali-Ibn Sana, seorang anak ajaib bergelar dokter di usia 12 tahun.
Ali-Ibn Sana menulis buku tentang 800 tanaman dan sifat-sifatnya, serta efek pada tubuh manusia.
Ali-Ibn Sana juga disebut sebagai orang pertama yang menemukan metode penyulingan minyak esensial yang metodenya masih digunakan hingga sekarang.
Penyebaran penggunaan essential oil ini terus berlanjut hingga ke benua Eropa saat terjadinya perang Salib.
Lantaran Ksatria dan tentara memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan tentang obat-obatan herbal yang mereka pelajari di Timur Tengah.
Lalu di tahun 1653, Nicholas Culpeper menulis buku berjudul The Complete Herbal yang berisi penjelasan mengenai banyaknya kondisi dan pengobatan yang masih relevan.
Di tahun 1928, seorang kimiawan Prancis, René-Maurice Gattefossé menciptakan istilah Aromatherapie saat meneliti adanya sifat antiseptik pada minyak esensial.
Dalam buku tersebut, ia pun merinci minyak esensial serta manfaat untuk penyembuhannya, salah satunya essential oil lavender yang telah digunakan sejak zaman kuno sebagai seni penyembuhan aromaterapi
Diketahui, Gattefossé menemukan khasiat Lavender secara tidak sengaja ketika sebuah ledakan kecil terjadi di laboratoriumnya dan ia tidak sengaja merendam luka bakarnya ke dalam cairan minyak esensial lavender.
Menariknya, Gattefossé mengamati tangannya mampu sembuh tanpa infeksi atau jaringan parut.
Setelah itu, ia dan rekannya pun melakukan penelitian lebih lanjut tentang khasiat penyembuhan lavender dan memperkenalkannya ke banyak rumah sakit di Prancis.
Kawan Puan, itu dia sejarah panjang essential oil yang ternyata sudah dipakai berabad-abad lalu.
(*)
Baca Juga: Andien Aisyah Viralkan Seorang Ibu Butuh Ganja Medis untuk Anaknya, Apa Sebenarnya Manfaat CBD Oil?