Parapuan.co - Apabila ingin berinvestasi di deposito, Kawan Puan dapat mencoba deposito berjangka.
Deposito berjangka memungkinkanmu menyimpan uang dalam waktu lama, yaitu minimal 1 tahun dan maksimal 10 tahun.
Tentu saja, produk perbankan ini lebih cocok bagimu yang kiranya tidak membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar di waktu dekat.
Bagaimana cara menginvestasikan dana melalui deposito berjangka? Simak caranya di bawah ini sebagaimana dilansir Cermati!
1. Menentukan bank yang tepat
Pertama-tama, tentukan dulu di bank mana kamu akan mendaftar deposito berjangka.
Sebelum memilih, perhatikan reputasi bank apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia atau belum.
Supaya lebih aman, pilih dari bank-bank besar dan terkenal, baik bank swasta maupun BUMN.
Hal ini perlu dilakukan agar kamu dapat terhindar dari risiko kebangkrutan bank di masa depan.
Baca Juga: Terbagi Menjadi 5 Bagian, Kenali Berbagai Jenis Pekerjaan di Bank
2. Buat rekening
Jika kamu memutuskan berinvestasi dengan deposito berjangka di suatu bank, pastikan kamu sudah memiliki rekening di sana.
Kalau belum, segera buat rekening di bank tersebut sebelum kamu menyimpan deposito.
3. Lengkapi berkas yang dibutuhkan
Sebelum mendatangi bank tujuan dan membuka rekening, pastikan kamu menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan.
Biasanya, pihak bank akan meminta kartu identitas (KTP) dan NPWP (jika ada) sebagai syarat pembukaan deposito berjangka.
Untuk membuka rekening, kamu cuma perlu KTP dan mengisi formulir yang sudah disediakan oleh bank.
Yang tak kalah penting dalam pembukaan deposito berjangka adalah materai.
4. Tentukan tenor
Baca Juga: Laju Inflasi Diprediksi Terjadi hingga Akhir 2022, Ini Cara Menghadapinya!
Sesudah itu, tentukan tenor atau jangka waktu penyimpanan deposito berjangka yang ditawarkan pihak bank.
Informasi terkait tenor dan aturan pengambilan uang akan disampaikan pihak bank saat kamu mendaftar.
Untuk itu, ikuti arahan Customer Service di bank tujuanmu berinvestasi dengan deposito berjangka.
5. Menyetorkan uang dan menyimpan bukti pembayaran
Terakhir, setorkan sejumlah uang yang hendak kamu investasikan di deposito berjangka.
Simpan bukti pembayaran dan kepemilikkan deposito karena nantinya akan digunakan untuk mencairkan dana yang kamu simpan.
Namun, sebelum melalui semua tahapan di atas ada hal penting lagi yang wajib kamu perhatikan.
Yaitu, membandingkan bunga yang ditetapkan bank tujuan sebelum berinvestasi pada deposito berjangka.
Dengan begitu keuntungan yang kamu peroleh saat pencairan dana nantinya juga lebih besar.
Tidak sulit, bukan? Semoga informasi tersebut berguna bagi Kawan Puan, ya.
Baca Juga: 5 Manfaat Tabungan Berjangka, Suku Bunga Tinggi hingga Dilengkapi Asuransi
(*)