Cek notes bold di halaman 2
Parapuan.co - Kawan Puan yang menaruh perhatian pada pasar kripto barangkali sudah tahu kalau sejak awal 2022, aset virtual ini semakin lesu.
Harga sejumlah aset kripto seperti Bitocin, ETH, dan lain-lain tercatat menurun dari waktu ke waktu.
Walau sempat stabil, belakangan berbagai aset kripto disebut kembali mengalami penurunan harga.
Mengutip Kontan.co.id, nilai Bitcoin yang cenderung stabil saja sepekan terakhir dilaporkan jatuh ke zona merah.
Bitcoin anjlok 2,07 persen per keping setelah jatuh lima hari berturut-turut hingga Rabu (13/7/2022).
Sementara untuk ETH, nilainya bahkan lebih buruk di mana mata uang kripto tersebut, turun hingga 2,24 persen.
Dogecoin yang cukup populer pun tercatat ikut mengalami penurunan sampai 2,05 persen.
Melihat hal ini, Trader Tokocrypto Afid Sugiono menyebut banyak investor kripto yang kurang bersemangat untuk melakukan aksi beli.
Dikatakan pula bahwa tak sedikit investor yang menghindari investasi pada kripto lantaran menilai aset tersebut terlalu berisiko.
Baca Juga: Pasar Kripto sedang Alami Krisis, Pakar Sarankan Investor Lakukan Ini
Ditambah lagi, nilai Dolar AS (Amerika Serikat) menguat sehingga menekan kinerja pasar kripto untuk beberapa hari ke depan.
"Sejak awal pekan lalu, banyak investor memilih menjaga jarak dari market untuk mengantisipasi data inflasi AS pada Juni," terang Afid mengutip Tokocrypto Market Signal via Kontan.
Pihaknya menambahkan, kenaikan Dolar dapat membuat investor kripto akan lebih untung jika menginvestasikan uang tunai dibandingkan aset virtual.
Kenaikan permintaan akan mata uang Dolar inilah yang disebut semakin menghantam harga aset kripto.
Hal ini ditunjukkan dari beberapa analisis yang memperlihatkan Dolar AS memiliki korelasi negatif terhadap laju harga aset kripto.
Bukan itu saja, pemerintah di negara bagian AS, yakni California punya sentimen negatif dan tengah menginvestigasi sejumlah platform pinjam-meminjam aset kripto.
Investasi tersebut dilakukan menyusul aksi penghentian withdrawals dan transfer antar pengguna yang dilakukan secara sepihak.
"Di samping perkara makroekonomi, kinerja pasar kripto juga terganggu oleh kabar buruk yang terjadi di sekitaran jaringan blockchain," tambah Afid.
Afid mengungkapkan pula bahwa jaringan blockchain mengalami serangan phishing, sehingga mempengaruhi perubahan nilai aset kripto.
Untuk itu, apabila Kawan Puan ingin berinvestasi pada aset kripto saat ini, kamu sebaiknya memperhatikan beberapa hal seperti diungkap CMO Pintu, Timothius Martin.
Menurutnya, investor perlu cermat dan bijak dalam menginvestasikan uang, dan perlu menetapkan strategi sesuai dengan toleransi risiko masing-masing.
"Penting bagi investor untuk mempersiapkan berbagai strategi investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing," kata Timothius seperti dilansir Kompas.com.
Baca Juga: Cara Mudah Belajar Investasi Lewat Komunitas Kripto Asal Indonesia
(*)