Teknologi yang berkembang semasa kuliah juga ikut mempengaruhi kualitas hubungan pertemanan.
Ketika mahasiswa zaman dulu bisa menghubungi lewat email atau fax, kini lebih canggih lagi.
Media sosial yang ada sekarang juga sangat membantu para alumni yang dulunya berteman dekat menjadi semakin akrab.
Hanya saja, teknologi pulalah yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan bagi mahasiswa yang berteman di masa sekarang.
Glenn Sparks menilai, internet, televisi, dan game online bisa saja berpengaruh terhadap komunikasi sekelompok mahasiswa.
Alih-alih menjalin pertemanan, tak sedikit dari mahasiswa yang memilih menghabiskan waktu luangnya bermain game atau berselancar di internet.
"Teknologi menawarkan kemampuan luar biasa untuk tetap berhubungan dengan orang-orang, tetapi juga dapat mencegah kita untuk benar-benar mengenal seseorang," kata Glenn.
Melihat apa yang diungkap Glenn Sparks di atas, jalinan persahabatan yang terjalin di luar pendidikan tinggi pun berpotensi menghasilkan hubungan yang awet.
Kuncinya adalah, ada orang-orang yang mempunyai ketertarikan yang sama dan saling berkomunikasi untuk waktu yang lama.
Apakah Kawan Puan punya teman dekat semasa kuliah yang masih saling menghubungi meski sudah terpisah bertahun-tahun?
Jika ada, pertahankan dengan coba tanyakan kabarnya secara berkala, ya.
Baca Juga: Berkaca dari Inventing Anna, Ini 5 Etika Berteman Sesama Perempuan
(*)