Parapuan.co - Adakah di antara Kawan Puan yang menjalin komunikasi dan berteman dekat dengan teman SD atau SMP?
Barangkali sangat sedikit dari kalian masih melakukannya, terlebih meski saat SD/SMP dahulu kamu dan teman sangatlah dekat.
Pertemanan di masa sekolah dasar sampai menengah memang bisa dibilang jarang bertahan dalam waktu lama.
Setelah pindah domisili karena melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, pertemanan tersebut sering kali berakhir.
Bukan berarti bermusuhan, tetapi sudah tidak sedekat dulu, apalagi untuk intens berkomunikasi.
Alih-alih pertemanan SD atau SMP, bahkan SMA, hubungan persahabatan yang terjalin saat masa kuliah dianggap bisa awet.
Orang-orang yang menjalin pertemanan semasa kuliah bisa melanjutkan hubungan mereka sampai berkeluarga.
Biasanya, ini tidak hanya berlaku bagi teman dekat, tetapi juga teman biasa, lho. Kok bisa?
Glenn Sparks, seorang profesor komunikasi di Purdue University mengungkapkan hal yang mendasarinya sebagaimana mengutip purdue.edu!
Baca Juga: Circle Pertemananmu Semakin Kecil? Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya
Glenn Sparks telah melakukan penelitian terhadap persahabatan yang terjalin selama 19 tahun dari sekelompok orang lulusan perguruan tinggi tahun 1983.
Persahabatan lulusan perguruan tinggi di tahun itu awet karena kedekatan yang terjalin lama selama mereka belajar.
Orang-orang yang berasal dari daerah berbeda berkumpul dan berinteraksi untuk waktu lama dan berkualitas.
Persahabatan mereka tetap ada meski sudah lulus dan berkarier lantaran memiliki sejarah bersama, yaitu semasa kuliah.
"Persahabatan jangka panjang yang muncul dalam penelitian ini memberikan rasa sejarah bersama yang jarang terjadi di lingkungan yang berubah saat ini," ujar Glenn.
Glenn menambahkan, walau menjalani karier berbeda dan di wilayah berbeda, orang yang menjalin pertemanan akan menghubungi satu sama lain.
Entah untuk sekadar menanyakan kabar, atau saling mencurahkan hati tentang hal-hal yang terjadi pada karier masing-masing.
Ketika sesuatu yang buruk terjadi, tinggal mengangkat telepon dan menghubungi untuk berbagi.
Menurut Glenn, itulah yang memperkuat persahabatan, yang mana tidak dilakukan siswa SMP untuk menghubungi teman masa SD-nya.
Baca Juga: Wajar Terjadi, Ini 3 Alasan Seseorang Punya Makin Sedikit Teman di Usia 30an
Teknologi yang berkembang semasa kuliah juga ikut mempengaruhi kualitas hubungan pertemanan.
Ketika mahasiswa zaman dulu bisa menghubungi lewat email atau fax, kini lebih canggih lagi.
Media sosial yang ada sekarang juga sangat membantu para alumni yang dulunya berteman dekat menjadi semakin akrab.
Hanya saja, teknologi pulalah yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan bagi mahasiswa yang berteman di masa sekarang.
Glenn Sparks menilai, internet, televisi, dan game online bisa saja berpengaruh terhadap komunikasi sekelompok mahasiswa.
Alih-alih menjalin pertemanan, tak sedikit dari mahasiswa yang memilih menghabiskan waktu luangnya bermain game atau berselancar di internet.
"Teknologi menawarkan kemampuan luar biasa untuk tetap berhubungan dengan orang-orang, tetapi juga dapat mencegah kita untuk benar-benar mengenal seseorang," kata Glenn.
Melihat apa yang diungkap Glenn Sparks di atas, jalinan persahabatan yang terjalin di luar pendidikan tinggi pun berpotensi menghasilkan hubungan yang awet.
Kuncinya adalah, ada orang-orang yang mempunyai ketertarikan yang sama dan saling berkomunikasi untuk waktu yang lama.
Apakah Kawan Puan punya teman dekat semasa kuliah yang masih saling menghubungi meski sudah terpisah bertahun-tahun?
Jika ada, pertahankan dengan coba tanyakan kabarnya secara berkala, ya.
Baca Juga: Berkaca dari Inventing Anna, Ini 5 Etika Berteman Sesama Perempuan
(*)