Penampilan Vigdis di televisi, membantu reputasi dan popularitasnya meningkat di ranah nasional.
Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai pemandu dan penerjemah untuk Biro Turis Islandia.
Ia bahkan pernah menjadi Komite Penasihat Urusan Budaya di negara-negara Nordik pada tahun 1976 dan terpilih sebagai ketua pada tahun 1978.
Peran Vigdis sebagai presiden
Saat menjadi presiden pada tahun 1980, Vigdis adalah seorang janda bercerai dan ibu tunggal seorang putri yang ia adopsi.
Melansir laman situs pribadinya, vigdis.is, melakukan pidato pelantikan pada 1 Agustus 1980 dan mengatakan:
"Harapan tulus saya di atas segalanya, sekarang dan di masa depan, adalah bahwa nilai-nilai demokrasi bangsa yang terbukti selama pemilihan ini dan dalam konstitusi kita secara keseluruhan akan bermanfaat bagi negara kita dan semua penduduknya, baik dalam hubungan kita satu sama lain maupun dengan bangsa lain."
Sejak ia terpilih menjadi presiden, banyak orang ingin bertemu dan berbicara dengan presiden perempuan pertama di dunia yang terpilih dalam pemilihan nasional ini.
Sebagai presiden, Vigdis memiliki kemahiran berbicara beberapa bahasa dan mengenal baik sejarah dan budaya banyak negara.
Ia juga dipuji karena keahliahnya berbahasa Skandinavia, Perancis, Inggris, dan Jerman.
Kawan Puan, demikian tadi profil dan kehidupan presiden perempuan pertama yang dipilih lewat pemilu bernama Vigdis Finbogadottir. (*)