Meskipun bank atau lembaga pemberi kredit bisa saja menyetujui nominal cicilan 50 persen dari penghasilan, namun ini bukanlah keputusan yang bijak.
Hal ini menjadi penting agar kamu tidak perlu mengurangi pengeluaran yang terkait kebutuhan pokok sehari-hari, asuransi, dan investasi.
5. Pastikan Kamu dan Keluarga Tetap Terlindungi
Risiko kematian yang bisa menimpa kapan saja membuatmu harus memastikan kamu telah terlindungi dengan asuransi jiwa, sebab tidak bijak meninggalkan warisan berupa utang kepada keluarga.
Biasanya, setiap KPR telah dilengkapi dengan iuran asuransi jiwa untuk memitigasi risiko meninggalnya debitur.
Walaupun begitu, sebaiknya pilihlah asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang bisa menutupi plafon kreditmu.
6. Tidak Terburu-buru Mempercepat Pelunasan
Tips hemat yang terakhir adalah dengan mengetahui bahwa kamu akan terkena biaya penalti apabila kamu mengajukan KPR di bank konvensional dan ingin melakukan pelunasan lebih cepat.
Baca Juga: Bangun Kekayaan Sejak Dini, 6 Tips Hemat Investasi untuk Mahasiswa
Melunasi cicilan di awal waktu tak hanya membuatmu keluar lebih banyak uang, tetapi juga membuatmu kehilangan likuiditas atau aset lancar.
Dalam kesehatan finansial, Kawan Puan wajib paham bahwa jumlah aset lancar (kas atau setara kas) yang ideal adalah 15 sampai 20 persen dari total kekayaan bersih.
Kawan Puan, itu dia berbagai pertimbangan penting yang perlu diperhatikan sebelum kamu mengajukan KPR untuk mewujudkan rumah impian.
(*)