Istilah kolik digunakan untuk tangisan berlebihan pada bayi yang sehat, dan ini sangat umum.
Masalahnya adalah, kolik tidak mempunyai solusi khusus untuk mengatasinya selain berlalunya waktu.
Satu dari lima bayi selalu mengalami kolik, di mana periodenya bisa sampai berjam-jam, terkadang hingga larut malam.
Hal terburuknya, menenangkan bayi yang kolik sangat melelahkan bagi orang tua dan menambah frustrasi.
Di sisi lain, juga merasa kasihan pada bayi karena terus-terusan menangis tanpa bisa ditenangkan untuk waktu lama.
Tanda kolik pada bayi umumnya ada tiga. Pertama, lama total tangisan bayi setidaknya tiga jam sehari.
Kedua, terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu. Ketiga, bertambah sampai paling tidak tiga minggu berturut-turut.
Lantas apa bedanya kolik dengan tantrum? Jelas berbeda walau keduanya sama-sama ditunjukkan anak dengan cara menangis.
Jika kolik kerap dialami bayi tanpa alasan yang jelas, tantrum terjadi karena penyebab tertentu di mana anak kesulitan menyampaikan keinginannya.
Selain itu, tantrum umumnya terjadi pada anak di atas usia satu tahun.
Semoga penjelasan di atas dapat mengurangi kebingungan ya dialami Kawan Puan, khususnya para ibu, ya.
Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Tua, 3 Hal Ini justru Membuat Anak Semakin Tantrum
(*)