Psikolog Ungkap Dua Aspek Keterlambatan Perkembangan Anak di Masa Pandemi

Ericha Fernanda - Kamis, 21 Juli 2022
Keterlambatan perkembangan anak di masa pandemi.
Keterlambatan perkembangan anak di masa pandemi. ake1150sb

Parapuan.co - Situasi pandemi Covid-19 berpotensi mengganggu tumbuh kembang si kecil dalam berbagai aspek kehidupannya.

Bila tidak dicermati dengan teliti, hal ini dapat berdampak pada tumbuh kembang mereka ke depannya.

Faktanya, keterlambatan perkembangan pada anak menjadi masalah serius yang terjadi karena situasi pandemi.

Hal ini karena semua pihak, termasuk orang tua dan anak, mau tidak mau harus beradaptasi pada semua aktivitas yang berbeda dari biasanya.

Terlebih, saat ini si kecil memasuki masa transisi kebiasaan baru pasca pandemi yang mengharuskannya beradaptasi di luar rumah.

Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog Keluarga di Rumah Dandelion mengatakan, ada dua aspek keterlambatan anak di masa pandemi.

"Keterlambatan perkembangan pada anak di masa pandemi yaitu aspek sosial emosional dan motorik kasar," kata Nadya pada sesi konferensi pers bertajuk "Bebelac Rayakan Hari Anak Hebat Nasional", (21/7/2022).

1. Perkembangan Sosial Emosional

Aspek perkembangan sosial emosional merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri untuk memahami keadaan sekitarnya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 6 Tahap Perkembangan Sosial Anak Berdasarkan Usia

Selain itu, anak juga beradaptasi untuk memahami perasaan orang lain saat berinteraksi di lingkungannya.

Perkembangan sosial emosional pada anak diperoleh dengan cara mendengar, mengamati, dan meniru hal-hal yang dilihatnya.

2. Perkembangan Motorik Kasar

Aspek perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh.

Perkembangan motorik kasar berkaitan dengan gerak aktif seperti merangkak, berjalan, melompat, atau berlari.

Perkembangan motorik kasar juga termasuk bagian dari tonggak perkembangan anak sesuai tahapan usianya.

Menurut Nadya, kedua aspek tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi anak dan orang tua selama masa pandemi.

Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor, termasuk tingkat stres orang tua, batasan sosial, dan waktu layar yang lebih banyak.

Meski begitu, ada beragam kiat yang dapat dilakukan orang tua dalam memulai kebiasaan baru memasuki pasca pandemi.

Contohnya dengan membangun struktur pada anak dengan cara menerapkan rutinitas yang teratur.

"Dengan menerapkan struktur, anak akan lebih memahami batasan dalam berperilaku, mampu mengendalikan diri, memiliki sikap disiplin, dan mandiri," kata Nadya.

Selain itu, si kecil harus dibekali dengan nutrisi yang lengkap serta stimulasi kreatif yang memadai agar tumbuh kembangnya optimal ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 5 Aktivitas Seru untuk Melatih Keterampilan Motorik Kasar Anak

 



REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru