Parapuan.co - Sungguh tragis, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang mengalami perundungan dikabarkan meninggal.
Mengutip dari Kompas.com, diketahui bocah laki-laki yang masih berada di bangku SD ini dipaksa oleh teman-teman mainnya untuk bersetubuh dengan kucing.
Kejadian yang tak bermoral tersebut pun membuat korban bullying atau perundungan jadi berubah.
Di mana anak laki-laki ini melamun, menyendiri, hingga merasa tenggorokannya sakit, bahkan korban juga mengalami depresi.
Sayangnya, nyawa korban perundungan ini tidak terselamatkan saat menjalani perawatan.
Dari kasus tersebut, dapat diketahui bahwa perundungan alias bullying menjadi tindakan yang sangat buruk, bahkan berdampak pada mental maupun fisik anak.
Dilansir dari We Have Kids, masyarakat luas harus tahu tentang berbagai efek negatif yang terjadi pada anak setelah mengalami perundungan, apa saja?
1. Depresi dan Bunuh Diri
Depresi dan bunuh diri menjadi dampak terburuk dari perundungan.
Baca Juga: Kenali 4 Penyebab Distimia, Ternyata Faktor Lingkungan Bisa Memengaruhi
Depresi sendiri merupakan gangguan suasana hati, yang memengaruhi emosional dan proses berpikir serta berperilaku.
Di mana efek negatif perundungan tidak hanya terjadi pada anak-anak saja, tapi juga remaja maupun orang dewasa.
2. Memicu Terjadinya Kekerasan
Seorang anak yang mengalami perundungan kerap merasa seolah-olah tidak ada yang peduli pada dirinya.
Kondisi tersebut pun membuat korban bullying jadi mengalami kemarahan.
Bahkan dampaknya korban perundangan dapat melakukan kekerasan sebagai pelampiasan amarahnya.
3. Bullying Memengaruhi Kemampuan Anak untuk Mempercayai Orang Lain
Orang yang mengalami perundungan akan mengembangkan perasaan tidak percaya pada orang lain.
Baca Juga: Mengenal Distimia, Gangguan Depresi yang Terjadi dalam Jangka Waktu Panjang
Memang mungkin pada masa kanak-kanak ketidakpercayaan pada orang lain belum terlihat, akan tetapi saat anak bertumbuh dewasa akan mulai tampak, sehingga hubungan pun jadi kurang baik.
Ketidakpercayaan terhadap orang lain ini bisa bertahan lama, bahkan pada hubungan persahabatan atau dalam konteks lainnya.
4. Bullying Mempengaruhi Kemampuan Belajar Anak
Penting untuk disadari bahwa anak-anak yang mengalami intimidasi itu akan lebih sulit menyimpan informasi, begitu pun saat belajar.
Sebab, ketika anak mengalami intimidasi, kondisi ini dapat berpengaruh pada reseptor otak secara negatif.
Alhasil kondisi tersebut pun menyebabkan kurangnya konsentrasi dan depresi.
5. Putus Sekolah
Selain kemampuan belajar anak yang berkurang, perundungan yang dialami oleh si kecil juga dapat menyebabkan ia putus sekolah.
Hal ini terjadi karena anak merasa bahwa ia tidak diterima di lingkungannya, sehingga memiliki keinginan untuk putus sekolah.
Karena putus sekolah, anak pun berpotensi kehilangan kesempatan untuk maju dan tidak dapat menikmati bangku pendidikan.
Mengetahui bahwa perundungan ini dampak berdampak buruk pada anak, maka penting bagi seluruh orang tua beserta guru maupun orang dewasa lain agar mengajarkan si kecil untuk tidak melakukan bullying.
Baca Juga: Manfaat Bermain Catur, Menurut Penelitian Terbukti Mencegah Perkembangan Gejala Demensia
(*)