Parapuan.co - Kawan Puan yang sudah menjadi orang tua, coba tengok lagi apakah asupan makanan yang diberikan kepada si Kecil sudah tepat atau belum.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional pada 23 Juli, menjadi momen tepat untuk memenuhi kebutuhan gizinya agar terhindar dari malnutrisi (ejaan sesuai KBBI: malanutrisi).
Malanutrisi sendiri merupakan suatu kondisi di mana sumber makanan yang disantap tidak mengandung jumlah nutrisi tepat.
Dilansir dari NHS, malnutrisi atau gizi buruk merujuk pada kekurangan gizi yang membuat anak tidak mendapatkan nutrisi cukup dan juga kelebihan gizi di mana buah hati mendapatkan banyak nutrisi daripada yang dibutuhkan.
Lantas bagaimana cara mencegah malanutrisi?
Tentunya cara yang terbaik untuk mencegah malnutrisi yakni dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang dari berbebagai kelompok makanan utama seperti:
- Buah dan sayur yang menyediakan banyak vitamin.
- Makanan bertepung seperti roti, nasi, kentang, serta pasta.
- Minum susu dan mengonsumsi olahan susu.
Baca Juga: 7 Cara Mencegah Malnutrisi pada Anak, Salah Satunya Konsumsi Sayuran
- Makan sumber protein seperti daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
Jika ingin gizi dan kalori anak terkontrol di setiap harinya maka kamu bisa juga berkonsultasi dengan ahli gizi.
Tanda Malanutrisi pada Anak
Mencegah malanutrisi dengan memenuhi kebutuhan gizi anak itu sangat penting, namun bagaimana bila anak sudah terlanjur kekurangan nutrisi? Apa saja tandanya?
1. Penurunan berat badan yang tidak disengaja, di mana anak kehilangan berat badan 5-10 persen selama 3-6 bulan.
2. Berat badan rendah, perlu diketahui orang dengan indeks massa tubuh (BMI) di bawah 18,5 berisiko kekurangan gizi.
3. Kurang minat untuk makan dan minum.
4. Merasa lelah sepanjang waktu.
Baca Juga: Enak dan Bergizi, Ini 5 Makanan Paling Sehat untuk Anak-Anak
5. Tubuh terasa lemah.
6. Sering sakit dan butuh waktu lama untuk pulih.
7. Berat badan anak tidak meningkat seperti yang diharapkan.
Sebagai catatan penting, semua orang bisa berisiko mengalami kekurangan nutrisi, akan tetapi malnutrisi lebih sering terjadi pada:
- Pengidap kondisi kesehatan jangka panjang yang memengaruhi nafsu makan, berat badan, seperti penyakit Crohn.
- Memiliki masalah menelan (disfagia).
- Terisolasi secara sosial dan mobilitas terbatas.
- Penghasilan rendah.
- Pengidap cystic fibrosis.
- Orang yang dalam masa pemulihan dari cedera atau luka bakar serius.
Nah Kawan Puan, sebagai orang tua kamu harus menjaga pola makan anak dengan gizi yang baik.
Pasalnya, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh anak berpengaruh terhadap kualitas hidup buah hati, lho.
Baca Juga: Pedoman Diet Sehat si Kecil, Ini Rekomendasi Nutrisi untuk Anak Sesuai Usia
(*)