Mereka juga berpeluang lebih besar untuk ikut serta atau menjadi korban dari pelecehan online.
Studi lain berbicara tentang bagaimana anak-anak yang menggunakan TikTok mengalami gangguan gerakan yang disebabkan oleh stres dan kecemasan.
Selain itu, anak juga akan mengalami perubahan perilaku sehari-hari, seperti meningkatnya iritabilitas hingga kurangnya penghargaan pada diri sendiri.
"Jika anak-anak diminta keluar dari media sosial dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka, maka orang tua mungkin melihat peningkatan periode lekas marah atau frustrasi yang ditujukan kepada orang tua," kata Kate Eshleman.
"Mereka diminta untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan dan berhenti melakukan sesuatu yang mereka sukai," imbuh psikolog anak tersebut.
2. Sulit Dipantau Orang Tua
Dampak buruk lainnya, akan sulit bagi orang tua memantau apa yang dilakukan anak mereka di dunia maya.
Padahal, ketika sedang online anak bisa saja mengalami perundungan, menerima informasi palsu, menjadi korban predator online, dan sebagainya.
"Anak-anak tidak memiliki fungsi kognitif dan eksekutif untuk memikirkan situasi berbahaya dan mengapa berselancar di media sosial itu buruk," terang Kate.
"Jadi, terkadang mereka menempatkan diri dalam risiko fisik," tambahnya lagi.
Ternyata bahayanya menyeramkan ya Kawan Puan? Maka itu, kamu sebaiknya baru mengizinkan anak menggunakan media sosial begitu sudah 13 tahun, ya.
Baca Juga: Menurut Riset, Ini Pengaruh Media Sosial Terhadap Cara Perempuan Menilai Tubuhnya
(*)