Parapuan.co - Selain tabungan pendidikan, asuransi pendidikan menjadi opsi lainnya yang bisa dipertimbangkan untuk mempersiapkan dana pendidikan anak.
Pertimbangan mengambil asuransi pendidikan untuk dana pendidikan biasanya karena adanya tambahan manfaat proteksi apabila terjadi risiko di kemudian hari.
Namun sebelum langsung mengambil keputusan untuk membeli produk asuransi pendidikan, Kawan Puan sebaiknya terlebih dahulu memahami risiko di baliknya.
Pasalnya, agen asuransi yang menawarkan produknya sering kali tidak mengungkapkan risiko yang bisa dialami orang tua.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini berbagai risiko asuransi pendidikan yang penting untuk diketahui orang tua dan bisa dijadikan pertimbangan sebelum membeli produk asuransi.
1. Asuransi Pendidikan Anak Tidak Sama dengan Menabung
Premi yang dibayarkan setiap bulannya akan ditempatkan oleh perusahaan asuransi di instrumen investasi yang memiliki risiko, seperti saham, obligasi, dan lainnya.
Maka dari itu, asuransi pendidikan berbeda dengan tabungan pendidikan, sebab investasi memiliki risiko yang lebih tinggi.
Jika perusahaan asuransi yang dipilih memiliki riwayat investasi yang baik, maka tak ada salahnya untuk mempertimbangkan opsi ini untuk mempersiapkan dana pendidikan anak.
Baca Juga: Demi Masa Depan Anak, Ketahui Apa Itu Asuransi Pendidikan dan Manfaatnya
Namun perlu diketahui bahwa perusahaan tersebut juga bisa saja mengalami kerugian sewaktu-waktu karena investasi tersebut, akibatnya uang yang disetorkan orang tua menjadi berkurang.
2. Terdapat Banyak Potongan Biaya
Karena bisnis utamanya adalah asuransi, tanpa disadari sebenarnya terdapat banyak sekali potongan dari dana yang disetor, khususnya di lima tahun pertama.
Nilai potongan yang terlampau besar ini membuat dana yang tersisa untuk diinvestasikan menjadi berkurang.
Kawan Puan yang memilih asuransi pendidikan perlu paham bahwa dana yang disimpan dalam waktu lima tahun pertama akan berjumlah sangat kecil karena berbagai potongan itu.
3. Pembayaran Premi Lebih Lama dari Janji yang Diberikan Agen Penjual
Penting untuk diketahui bahwa lama atau tidaknya masa pembayaran bergantung pada untung atau tidaknya investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Jika hasilnya sesuai harapan, masa pembayaran bisa saja dipersingkat, tetapi jika sebaliknya, kamu berisiko harus membayar premi lebih lama.
Jangan mudah percaya dengan agen yang menjanjikan pembayaran bisa lebih singkat sebelum memahami risikonya.
Baca Juga: Sama-Sama Menjamin Masa Depan, Apa Perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan Pendidikan?
4. Uang Pertanggungan yang Relatif Kecil karena Terbagi untuk Investasi
Ketika orang tua meninggal dunia, asuransi pendidikan memang akan memberikan uang pertanggungan, namun sering kali orang tua lupa memperhatikan jumlahnya.
Jangan hanya fokus pada nilai investasi yang bisa dicapai.
Pasalnya, hal ini bisa menyebabkan proteksi asuransi jiwa menjadi minimal.
Risiko ini bisa menyebabkan uang pertanggungan yang didapat menjadi sangat minim dan jauh dari kata cukup untuk kelanjutan biaya pendidikan sang buah hati.
5. Salah Pilih Instrumen Investasi Bisa Membuat Realisasi Hasil Investasi Jauh di Bawah Ilustrasi Awal
Seperti disebutkan sebelumnya, uang yang disetor oleh orang tua akan ditanamkan pada jenis investasi untuk mengejar target dana pendidikan anak.
Akan tetapi, tak jarang agen asuransi yang memilih jenis investasi dengan risiko tinggi demi mendapatkan imbal hasil besar.
Jika terjadi kesalahan dalam memilih jenis instrumen investasi, maka kamu berisiko gagal mencapai target dana pendidikan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Selain Buat Target, Pahami Hal Ini saat Siapkan Dana Pendidikan untuk Anak
6. Orang Tua Tidak Membaca Polis dengan Teliti
Isi polis asuransi menjadi dasar yang legal dari setiap tindakan terkait asuransi, sehingga penting bagi kamu untuk membaca dan memahami seluruh isi polis.
Ketidaktelitian dalam membaca polis asuransi pendidikan hanya akan menimbulkan risiko, yakni hasil yang kurang optimal dari manfaat asuransi tersebut.
7. Proyeksi Tidak Tercapai Akibat Penawaran Bombastis di Awal Promosi
Untuk menarik minat orang tua, biasanya agen akan memproyeksikan angka yang terlihat bagus dan optimis terkait nilai uang yang akan diterima.
Kawan Puan sebaiknya jangan langsung percaya dengan proyeksi tersebut, sebab apa yang dikatakan agen belum tentu terwujud ke depannya.
8. Hasil Investasi Tidak Maksimal karena Manfaat Tambahan
Risiko terakhir ialah hasil investasi yang tidak maksimal karena adanya manfaat tambahan yang ditawarkan kepada calon nasabah.
Asuransi tambahan yang ditawarkan biasanya mencakup proteksi cacat tetap, kesehatan, dan proteksi lainnya.
Namun, sering kali agen tidak menginformasikan bahwa mengambil manfaat tambahan berarti kamu telah mengurangi jatah investasi dana pendidikan anak.
Itulah berbagai risiko asuransi pendidikan yang perlu kamu ketahui, dengan begitu kamu bisa mencapai target dana pendidikan demi masa depan anak.
Jadi, jangan sampai terjebak pada investasi yang kamu tidak mengerti ya, Kawan Puan.
Teliti sebelum mengalokasikan uangmu pada investasi atau asuransi tertentu, terlebih menyangkut masa depan anak.
Baca Juga: 6 Produk Keuangan untuk Persiapkan Dana Pendidikan Anak, Mana Pilihanmu?
(*)