Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ericha Fernanda - Senin, 25 Juli 2022
Penyebab dan gejala cacar monyet.
Penyebab dan gejala cacar monyet. Marina Demidiuk

Parapuan.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet menjadi darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022).

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan, lebih dari 70 negara telah terinfeksi wabah cacar monyet.

Penetapan tersebut berarti WHO telah mengklasifikasikan cacar monyet sebagai ancaman yang cukup signifikan bagi kesehatan masyarakat dunia.

Selain itu, penetapan tersebut juga bertujuan untuk mencegah virus cacar monyet menyebar lebih jauh dan berpotensi meningkat menjadi pandemi.

"Penetapan status darurat global cacar monyet akan membantu mempercepat pengembangan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus," papar Tedros, mengutip BBC.

Penyebab Cacar Monyet

Melansir laman Kemenkes RI, cacar monyet (monkeypox) adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis).

Kondisi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan 'monkeypox'.

Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent) melalui kontak langsung dengan darah.

Baca Juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Ini Negara yang Laporkan Kasusnya

Selain itu, cacar monyet bisa ditularkan lewat cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi dan mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat).

Selanjutnya, penularan antar manusia dapat melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.

Tenaga kesehatan, orang yang tinggal serumah, plasenta dari ibu ke janin, kontak selama persalinan, dan kontak erat lain merupakan orang yang berisiko tinggi.

Gejala Cacar Monyet

Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) cacar monyet biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari.

Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Fase erupsi biasanya memerlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.

Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.

Nah, itulah penyebab dan gejala cacar monyet yang sudah menjadi darurat kesehatan global ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 5 Klasifikasi Kasus Cacar Monyet yang Ditetapkan Kemenkes, Apa Saja?

Sumber: BBC,Kemenkes RI
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja