Di sisi lain, ketidaksetaraan akses dalam hal mengakses teknologi ini hanya akan membendung kemajuan yang telah dicapai.
Terdapat dua komponen saling terkait yang dimiliki oleh WDFI Advocacy Hub.
Pertama adalah koalisi lokal di Indonesia dan Ethiopia yang terdiri dari masyarakat sipil, organisasi sektor publik, dan swasta, yang mengadvokasi isu-isu inklusi keuangan digital perempuan prioritas di pasar mereka.
Sedangkan yang kedua adalah Global Advocacy Hub yang akan mendorong advokasi global yang terkoordinasi.
Indonesia dan Ethiopia dipilih sebagai dua negara pada tahap yang berbeda dari evolusi keuangan digital.
Terpilihnya Indonesia juga berkaitan dengan Presidensi G20 yang salah satu fokusnya adalah untuk pertumbuhan ekonomi digital.
Sebanyak 37 juta pelaku UMKM perempuan di Indonesia memiliki peluang untuk menggerakkan roda perekonomian, yang tentunya perlu didukung untuk mendapatkan akses setara ke teknologi, keterampilan, dan layanan keuangan digital.
Lewat kedua komponen WDFI Advocacy Hub, diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan digital untuk mendukung UMKM milik perempuan, khususnya pengusaha mikro.
Baca Juga: Keterampilan UMKM Perempuan Jawa Tengah Meningkat Berkat Kampanye Ini
“Perempuan pengusaha sangat membutuhkan akses yang setara ke teknologi digital dan layanan keuangan digital, serta pelatihan keterampilan dan kepercayaan diri untuk menggunakan keduanya secara maksimal,” tutup Iskenderian. (*)