Parapuan.co - Pada dasarnya, bayi sudah terbiasa mendengar suara sejak ia berada di dalam kandungan.
Salah satunya, mereka mungkin mendengar suara jantung ibu, bahkan aliran darah yang mengalir ke janin.
Maka itu, tidak heran jika bayi butuh mendengar suara-suara lembut alias white noise agar merasa seperti di dalam kandungan.
Biasanya, suara semacam itu mereka butuhkan untuk membantu tertidur lebih cepat dan lebih lama.
Adapun suara yang disebut white noise, misalnya suara kipas angin berputar, sirine, atau dengungan bernada rendah lainnya.
Melansir What to Expect, white noise sebenarnya tidak menimbulkan masalah kesehatan pada bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) bahkan merekomendasikan penggunaan mesin white noise yang disetel tidak lebih keras dari 50 desibel.
Selain itu, mesin white noise sebaiknya diletakkan agak jauh dari tempat tidur bayi agar kabel atau mesin itu sendiri tidak membahayakan si kecil.
Meski telah diklaim aman, rupanya menidurkan bayi menggunakan white noise masih menimbulkan pro dan kontra.
Baca Juga: Catat, Penyebab Bayi Begadang di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Apa saja pro dan kontra tersebut? Simak penjelasannya dalam kelebihan dan kekurangan penggunaan white noise berikut ini!
Kelebihan
Menggunakan white noise membantu bayi tenang sehingga bisa tertidur selama yang mereka butuhkan.
Suatu studi terhadap bayi baru lahir menunjukkan bahwa 80 persen yang mendengar white noise bisa tertidur dalam waktu lima menit.
Sementara itu, hanya 25 persen di antaranya yang bisa tertidur dengan cepat tanpa white noise.
Membuat bayi tertidur tidak selalu mudah mengingat mereka masih butuh penyesuaian setelah sembilan bulan berada di dalam kandungan.
Padahal, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan perlu tidur selama 14-17 jam setiap harinya.
Untuk itulah mesin white noise atau apapun yang menghasilkan suara dengungan yang stabil diperlukan agar mereka dapat tertidur.
Bayi yang memiliki waktu tidur cukup disebut akan lebih bahagia dan tumbuh kembangnya lebih baik.
Baca Juga: 5 Cara Menidurkan Bayi Baru Lahir yang Sedang Rewel di Malam Hari
Kekurangan
Kendati demikian, masih ada kelemahan white noise, yaitu tidak semua bayi menyukainya dan dapat tertidur karenanya.
Ada sebagian bayi yang lebih mudah tertidur jika digendong atau disusui, terutama di minggu-minggu pertama kehidupannya.
Alasan lainnya, white noise dapat menimbulkan risiko gangguan pendengaran jika diputar terlalu keras dan konstan.
Akan tetapi terlepas dari pro dan kontra di atas, setiap bayi memiliki keunikan tersendiri tentang cara apa yang tepat dan dapat membantunya tidur.
Sebagai orang tua, yang terpenting adalah menemukan cara yang tepat untuk membantunya dengan atau tanpa white noise.
Nah, itulah tadi informasi seputar penggunaan white noise untuk menidurkan bayi.
Kalau Kawan Puan tim yang mana, nih? Kamu menidurkan si kecil dengan white noise atau tidak?
Baca Juga: 6 Tips Membiasakan Balita Tidur Lebih Cepat, Salah Satunya Meredupkan Lampu
(*)