Parapuan.co - Kawan Puan yang sekarang tengah meng-ASI-hi buah hati, kamu perlu tahu pengaruh menyusui terhadap kesehatan mental ibu dan bayi.
Menyusui bukan sekadar memberikan asupan nutrisi pada bayi, namun aktivitas ini memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental.
Dilansir dari PsychCentral, berikut ini berbagai manfaat psikologis menyusui:
Bagi Ibu
- Perasaan kasih sayang meningkat.
- Menjalin ikatan dengan bayi.
- Mengurangi stres fisiologis dan sosial.
Bagi bayi
- Kinerja kognitif yang lebih baik.
Baca Juga: Fokus pada Diri Sendiri, Ini 3 Bentuk Self Care untuk Mengurangi Kesedihan
- Mengurangi rewel selama masa bayi.
- Menurunkan tingkat stres.
- Mengurangi risiko depresi berat yang lebih rendah di masa dewasa.
Tak hanya dari segi positif, ternyata menyusui juga dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental.
Menyusui dapat berkontribusi pada perasaan:
- Murung.
- Kewalahan.
- Kecemasan.
Sebagai catatan penting bagi para ibu menyusui kalau perasaan di atas itu tidak membuatmu menjadi orang tua yang buruk.
Mungkin saja, berbagai perasaan tersebut itu memiliki hubungan kompleks antara menyusui dan depresi pasca melahirkan.
Studi New Evidence on Breastfeeding and Postpartum Depression: The Importance of Understanding Women’s Intentions, mengungkap bahwa orang tua yang ingin dan mampu menyusui memiliki tingkat depresi pasca melahirkan yang rendah.
Akan tetapi, perempuan yang ingin menyusui namun tidak mampu melakukannya memiliki tingkat depresi pasca melahirkan yang tinggi.
Jika saat menyusui Kawan Puan merasa suasana hatinya kurang baik, maka jangan takut untuk datang ke tenaga medis maupun profesional kesehatan mental, supaya kesehatan mental semakin terjaga.
Baca Juga: Hari Persahabatan Sedunia, Ini Manfaat Bersahabat bagi Kesehatan Mental
(*)