Menurut Pakar, Ini Cara Hidup Bahagia Tanpa Mengejar Kebahagiaan

Arintha Widya - Minggu, 31 Juli 2022
Merayakan bahagia.
Merayakan bahagia. miya227

Parapuan.co - Kawan Puan, mendapatkan kebahagiaan dalam hidup mungkin sudah menjadi tujuan kebanyakan orang.

Akan tetapi, sering kali mengejar kebahagiaan justru membuat seseorang sulit untuk memperolehnya.

Hal tersebut sesuatu dengan sebuah studi yang diterbitkan dalam Current Opinion in Behavioral Sciences seperti dikutip dari Psychology Today.

Studi itu menilai, terlalu obsesif memperoleh kebahagiaan akan menjadi hambatan dalam mengejarnya.

"Orang-orang yang menilai terlalu ekstrem pada kebahagiaan cenderung tidak mencapai kebahagiaan itu sendiri, baik dalam jangka pendek maupun panjang," kata psikolog Felicia Zerwas dari Universitas California.

"Salah satu alasan para ilmuwan berpikir bahwa menghargai kebahagiaan mungkin menjadi bumerang adalah, karena hal itu dapat membuat orang merasa lebih kecewa," imbuhnya.

Untuk menjelaskan paradoks itu, Felicia Zerwas mengutip sebuah penelitian terhadap dua kelompok orang.

Satu kelompok berfokus pada artikel surat kabar palsu tentang kebahagiaan untuk mendorong penilaian kebahagiaan, sementara kelompok lain membaca tentang topik yang tidak terkait dengan kebahagiaan.

Studi ini menemukan bahwa kelompok yang dibujuk untuk menghargai kebahagiaan ternyata kurang bahagia dibandingkan mereka yang berada di kelompok lain.

Baca Juga: Merayakan Bahagia dengan Cara Sederhana, Salah Satunya Berterima Kasih ke Diri Sendiri

Dengan kata lain, perhatian yang berlebihan terhadap perasaan bahagia kita sendiri menyebabkan kita hilang fokus.

Kita justru fokus pada "bagaimana jika" dan "mengapa tidak" dalam hidup ini ke tingkat yang kontraproduktif.

Studi yang dilakukan Felicia Zerwas berfokus pada dua pendekatan berbeda yang diambil orang saat menilai kebahagiaan, yaitu:

1. Mendambakan Kebahagiaan

Mereka yang mendambakan kebahagiaan adalah orang yang memandang bahagia sebagai tujuan yang sangat penting.

2. Khawatir Tentang Kebahagiaan

Pendekatan ini cenderung membuat orang menilai apakah mereka cukup bahagia atau tidak.

Poin kedua inilah yang menurut Felicia justru menghalangi pencapaian kebahagiaan karena memasukkan perasaan negatif ke dalam pengejarannya.

Lantas, bagaimana cara memperoleh kebahagiaan hidup tanpa perlu mengejar atau terlalu terobsesi mendapatkannya?

Salah satu caranya adalah dengan menikmati hidup dan mengusahakan kebahagiaan secara sederhana tanpa memaksakan diri.

Dengan begitu, tidak ada kekecewaan berlebihan apabila kebahagiaan yang diinginkan tidak tercapai.

Baca Juga: Rasa Bersyukur Mampu Tingkatkan Rasa Bahagia, Ini Penjelasan Ahli

(*)

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru