Parapuan.co - Infeksi cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit menular yang kian merebak di berbagai negara.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Meski beredar banyak informasi seputar cacar monyet di media sosial, penting untuk mengoreksi kebenarannya.
Jangan asal percaya, berikut mitos seputar cacar monyet yang kerap disalahpahami, melansir Times of India. Yuk, simak!
1. Mitos: Pria gay menyebarkan virus cacar monyet
Banyak informasi simpang siur yang menyebutkan pria gay atau penyuka sesama pria menyebarkan virus cacar monyet.
Faktanya adalah meski ada laporan penularan infeksi dari pria ke pria melalui kontak seksual, cacar monyet tidak sebatas seks.
Pokok penularan cacar monyet adalah kontak erat, baik kontak seksual, mulut ke mulut, kulit ke kulit, atau mulut ke kulit.
Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah menyatakan cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual.
Baca Juga: Hubungan Seks Tingkatkan Risiko Tertular Cacar Monyet? Ini Penjelasan Dokter
2. Mitos: Cacar monyet itu fatal
Cacar monyet sering ditampakkan sebagai penyakit yang menakutkan dan memiliki efek samping yang fatal.
Faktanya, penyebab kefatalan suatu penyakit itu bisa dipicu adanya faktor risiko seperti komorbid (penyakit bawaan) dan imunokompromais (imunitas rendah).
3. Mitos: Wabah cacar monyet menyebar dari negara-negara Afrika
Menstigmatisasi negara atau ras tertentu terkait penyebaran suatu wabah penyakit tidaklah tepat secara etis.
Faktanya, cacar monyet dinyatakan endemik di beberapa negara Afrika Barat di mana penyakit biasa ditemukan.
Namun, menurut laporan kasus monkeypox 2022, orang yang terinfeksi cacar monyet tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemik.
4. Mitos: Tidak ada vaksin untuk cacar monyet
Meski belum ada vaksin eksklusif untuk cacar monyet, CDC mengatakan bahwa virus cacar monyet dan cacar secara genetik serupa.
Oleh karena itu, vaksin yang dikembangkan untuk melindungi terhadap virus cacar dapat digunakan untuk mencegah infeksi cacar monyet.
5. Mitos : Cacar monyet sama dengan cacar air
Meski penampakannya terlihat mirip dengan cacar air, infeksi cacar monyet jauh berbeda dari infeksi cacar air.
Selain gejala lebih menyakitkan pada infeksi cacar monyet, ciri lain infeksi ini adalah limfadenopati (kelenjar getah bening membengkak).
Setelah tahu mitos dan fakta cacar monyet, jangan salah paham lagi terkait informasi yang beredar ya, Kawan Puan.
Baca Juga: 8 Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet Menurut Satgas Monkeypox