Kecenderungan akan nontunai di Indonesia disebut jauh lebih tinggi dibandingkan tren global.
Dari 12.000 responden di 12 negara yang disurvei, sebagian besar memang ingin pindah ke pembayaran nontunai.
Namun, hanya 64 persen responden global yang berharap peralihan ini terjadi.
Hasil survei ini didukung pula oleh data yang dimiliki oleh Standard Chartered sendiri.
Data menyebutkan bahwa penggunaan ATM di seluruh dunia semakin berkurang (kecuali di Amerika Serikat dan Inggris). Artinya, kebutuhan terhadap uang tunai juga menurun.
Pada kegiatan yang sama, Dr. Indrawan Nugroho selaku CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia mengatakan hal yang serupa.
Melihat kecenderungan masyarakat untuk beralih ke nontunai serta potensi alat pembayaran kartu, sudah seharusnya bank mempertimbangkan investasi untuk penawaran produk kartu kredit.
Untuk itu, Lintasarta menghadirkan solusi teranyar dan pertama di Indonesia, yaitu Third Party Card Management (TPCM) yang bisa dimanfaatkan oleh bank dan lembaga lainnya yang ingin menawarkan produk kartu kredit.
Baca Juga: Mengenal Kartu Kredit Black Card Serta Manfaat dan Cara Mengajukannya
Lintasarta menyediakan solusi pengelolaan kartu dengan modul komprehensif, dan terhubung dengan jaringan pembayaran internasional (Visa dan MasterCard).
Lintasarta TPCM menyediakan Card Software yang telah berstandar PA DSS (Payment Application Data Security Standard).
Selain itu, juga ada Business Process Operations yang menjalankan operasional proses bisnis kartu kredit pada sektor teknologi.
Lintasarta akan terus membantu pemerintah dan para pelaku bisnis di Indonesia dengan menyediakan solusi-solusi ICT guna mengembangkan ekonomi Indonesia.
Pihaknya juga siap mencari strategi terbaik bagi industri keuangan, agar mampu beradaptasi di tengah kompetisi yang semakin ketat dan peningkatan kebutuhan nasabah.
(*)