Perusahaan Ini Kembangkan Solusi Teknologi Kartu Kredit untuk Bank BPD

Arintha Widya - Jumat, 5 Agustus 2022
ilustrasi solusi teknologi kartu kredit
ilustrasi solusi teknologi kartu kredit Krisada tepkulmanont

Parapuan.co - Perusahaan Information and Communication Technology (ICT) Lintasarta baru-baru ini mengembangkan solusi teknologi kartu kredit.

Lintasarta mengklaim solusi teknologi kartu kredit untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) itu merupakan yang pertama di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan panel diskusi bertajuk Grow Your Business Through Digital Card, Kamis (4/8/2022).

Diskusi ini dihadiri lebih dari 30 perusahaan yang terdiri dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), bank swasta, perusahaan penyedia kartu kredit hingga asosiasi.

Tidak sendiri, Lintasarta berkolaborasi dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) dalam mengembangkan teknologi kartu kredit tersebut.

"Melihat peningkatan tren pascapandemi, perubahan perilaku masyarakat Indonesia kini cenderung melakukan proses transaksi secara nontunai," kata Ginandjar, Direktur Marketing dan Solutions Lintasarta dalam press rilis yang diterima PARAPUAN.

"Dengan demikian, sudah saatnya kita lebih gencar mendukung pengembangan elektronifikasi transaksi keuangan daerah dalam rangka mendorong digitalisasi pemerintah daerah," tambahnya.

Ginandjar menambahkan bahwa melansir dari survei yang dilaksanakan oleh Bank Standard Chartered pada tahun 2020, 80 persen responden berharap bahwa Indonesia akan sepenuhnya beralih ke nontunai.

Disebutkan pula dalam survei tersebut, kemungkinan peralihan ke nontunai bakal terjadi sebelum 2025 mendatang.

Baca Juga: Lebih Menguntungkan, Ini 6 Tips Hemat saat Gunakan Kartu Kredit

Kecenderungan akan nontunai di Indonesia disebut jauh lebih tinggi dibandingkan tren global.

Dari 12.000 responden di 12 negara yang disurvei, sebagian besar memang ingin pindah ke pembayaran nontunai.

Namun, hanya 64 persen responden global yang berharap peralihan ini terjadi.

Hasil survei ini didukung pula oleh data yang dimiliki oleh Standard Chartered sendiri.

Data menyebutkan bahwa penggunaan ATM di seluruh dunia semakin berkurang (kecuali di Amerika Serikat dan Inggris). Artinya, kebutuhan terhadap uang tunai juga menurun.

Pada kegiatan yang sama, Dr. Indrawan Nugroho selaku CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia mengatakan hal yang serupa.

Melihat kecenderungan masyarakat untuk beralih ke nontunai serta potensi alat pembayaran kartu, sudah seharusnya bank mempertimbangkan investasi untuk penawaran produk kartu kredit.

Untuk itu, Lintasarta menghadirkan solusi teranyar dan pertama di Indonesia, yaitu Third Party Card Management (TPCM) yang bisa dimanfaatkan oleh bank dan lembaga lainnya yang ingin menawarkan produk kartu kredit.

Baca Juga: Mengenal Kartu Kredit Black Card Serta Manfaat dan Cara Mengajukannya

Lintasarta menyediakan solusi pengelolaan kartu dengan modul komprehensif, dan terhubung dengan jaringan pembayaran internasional (Visa dan MasterCard).

Lintasarta TPCM menyediakan Card Software yang telah berstandar PA DSS (Payment Application Data Security Standard).

Selain itu, juga ada Business Process Operations yang menjalankan operasional proses bisnis kartu kredit pada sektor teknologi.

Lintasarta akan terus membantu pemerintah dan para pelaku bisnis di Indonesia dengan menyediakan solusi-solusi ICT guna mengembangkan ekonomi Indonesia.

Pihaknya juga siap mencari strategi terbaik bagi industri keuangan, agar mampu beradaptasi di tengah kompetisi yang semakin ketat dan peningkatan kebutuhan nasabah.

(*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja