1) Pekerjaan kurang memberi fasilitas aktualisasi diri
Sebanyak 56 persen pekerja milenial butuh kesempatan belajar dan berkembang lewat pekerjaan yang mereka tekuni.
Belajar dan berkembang merupakan bentuk aktualisasi diri di bidang karier.
Jika tidak mendapatkan hal itu, mereka tidak akan ragu untuk meninggalkan pekerjaan dan mencari lagi pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.
2) Tidak menemukan tujuan di dalam profesi yang dijalani
Saat ini, kebanyakan milenial ingin bekerja dan berkarier sesuai dengan visi, misi, dan tujuan hidup mereka.
Jika tidak sesuai dengan tujuan, mereka tak segan akan meninggalkan pekerjaan tersebut.
Namun jika mereka masih belum menemukan tujuan karier, biasanya akan bertahan di perusahaan setidaknya selama satu tahun.
3) Manajemen perusahaan yang buruk
Baca juga: Sebelum Resign, Hapus 3 Data Penting Ini dari Komputer Kantor
Menurut survey yang dilakukan perusahaan Delloite, 58 persen generasi milenial kualitas manajer dan manajemen di perusahaan mempengaruhi minat mereka.
Pasalnya, jika manajemen perusahaan buruk, hal itu juga bisa mempengaruhi semua aspek termasuk masa depan karier mereka.
4) Tidak mendapat kenaikan gaji
Alasan lain seseorang memilih untuk job hopping ialah ingin mendapatkan gaji yang lebih banyak.
Jika pekerjaannya saat ini tidak bisa memberikan generasi milenial kenaikan gaji, mereka akan meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan baru.
Demikian tadi beberapa hal mengenai fenomena job hopping dan beberapa alasannya.
Apakah Kawan Puan juga pernah berada di dalam kondisi job hopping? (*)