Suka Pindah-Pindah Kerja, Kenali Apa Itu Job Hopping serta Alasannya

Aulia Firafiroh - Jumat, 5 Agustus 2022
Job Hopping Adalah
Job Hopping Adalah sorbetto

Parapuan.co- Saat terlalu sering orang berpindah kerja dan banyak dilakukan oleh generasi milenial.

Tentu saja kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada perjalanan karier Kawan Puan ke depannya.

Niat berpindah kerja ingin mendapat prospek karier yang lebih baik, namun malah bisa mengganggu riwayat karier.

Fenomena ini dikenal dengan job hopping atau yang dikenal dengan kebiasaan seseorang yang berpindah-pindah dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya dalam waktu singkat.

Namun kebanyakan orang menyebut istilah job hopping dengan kutu loncat.

Banyak alasan seseorang melakukan job hopping, di antaranya PHK, penutupan perusahaan, hingga ingin kenaikan gaji.

Berdasarkan survey yang dilakukan perusahaan Delloite pada 10.000 karyawan milenial menyebut bahwa 43 persen ingin meninggalkan pekerjaan, sedangkan 28 persen lainnya memilih untuk bertahan dalam waktu kurang dari dua tahun.

Lantas, apa hal yang mendasari seseorang mengalami job hopping?

Melansir Gallup.com, berikut beberapa alasan seseorang mengalami kondisi job hopping:

Baca juga: Apakah Menjadi Kutu Loncat Itu Selalu Buruk? Ini Jawaban Pakar

1) Pekerjaan kurang memberi fasilitas aktualisasi diri

Sebanyak 56 persen pekerja milenial butuh kesempatan belajar dan berkembang lewat pekerjaan yang mereka tekuni.

Belajar dan berkembang merupakan bentuk aktualisasi diri di bidang karier.

Jika tidak mendapatkan hal itu, mereka tidak akan ragu untuk meninggalkan pekerjaan dan mencari lagi pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.

2) Tidak menemukan tujuan di dalam profesi yang dijalani

Saat ini, kebanyakan milenial ingin bekerja dan berkarier sesuai dengan visi, misi, dan tujuan hidup mereka.

Jika tidak sesuai dengan tujuan, mereka tak segan akan meninggalkan pekerjaan tersebut.

Namun jika mereka masih belum menemukan tujuan karier, biasanya akan bertahan di perusahaan setidaknya selama satu tahun.

3) Manajemen perusahaan yang buruk

Baca juga: Sebelum Resign, Hapus 3 Data Penting Ini dari Komputer Kantor

Menurut survey yang dilakukan perusahaan Delloite, 58 persen generasi milenial kualitas manajer dan manajemen di perusahaan mempengaruhi minat mereka.

Pasalnya, jika manajemen perusahaan buruk, hal itu juga bisa mempengaruhi semua aspek termasuk masa depan karier mereka.

4) Tidak mendapat kenaikan gaji

Alasan lain seseorang memilih untuk job hopping ialah ingin mendapatkan gaji yang lebih banyak.

Jika pekerjaannya saat ini tidak bisa memberikan generasi milenial kenaikan gaji, mereka akan meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan baru.

Demikian tadi beberapa hal mengenai fenomena job hopping dan beberapa alasannya.

Apakah Kawan Puan juga pernah berada di dalam kondisi job hopping? (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru