Sedangkan plagiat, yaitu pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan.
Lantas, bagaimana mencegah plagiarisme? Kita bisa memulainya dari diri sendiri, dengan tidak menjiplak karya milik orang lain.
Sejak di bangku sekolah, Kawan Puan tentu sudah diajarkan bagaimana memberi atribusi atau kredit jika kita mengutip tulisan orang lain.
Mestinya, ini menjadi patokan bahwa kita diperbolehkan menuliskan ide dari orang lain, selama mencantumkan sumbernya.
Inilah pula yang membedakan apakah suatu karya merupakan hasil plagiat atau bukan.
Sebagian orang mungkin berharap menjadi seorang pemikir original, tetapi menjiplak atau plagiarisme bukanlah solusinya.
Lagi pula untuk sebuah karya tulisan, kamu tidak harus mengungkapkan semua ide asli di dalamnya.
Karya tulis bisa mengandung pendapat dari ahli, hasil penelitian orang lain, atau perkataan seseorang.
Dari manapun asalnya, kamu mesti mencantumkan sumber untuk bisa menjadi seseorang dengan etos kerja yang baik.
Mencegah diri dari plagiarisme akan membantumu menghasilkan karya dengan kualitas terbaik nantinya.
Tahanlah dirimu dari menjiplak karya orang lain, karena kamu tentu tidak suka jika hal serupa terjadi padamu, bukan?
Nah, semoga informasi di atas berguna bagi Kawan Puan, ya.
Baca Juga: Lagu Dua Lipa Dituding Plagiat, Band Reggae Asal Florida Beri Gugatan
(*)