Siklus Menstruasi Lebih dari 40 Hari, Normalkah? Ini Penjelasannya

Ericha Fernanda - Selasa, 9 Agustus 2022
Siklus menstruasi lebih dari 40 hari.
Siklus menstruasi lebih dari 40 hari. ViDi Studio

Parapuan.co - Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh perempuan yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

Siklus ini terjadi secara alami dan menjadi bagian dari proses organ reproduksi perempuan untuk mempersiapkan kehamilan.

Jika tidak dibuahi oleh sperma, dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina.

Dr. P. Tanuja, Konsultan Obstetri & Ginekologi dari Rumah Sakit Aster Prime India, mengatakan durasi menstruasi yang normal adalah 3 sampai 7 hari.

Sementara itu, siklus menstruasi yang ideal harus jatuh antara 21 sampai 35 hari.

Lantas, bagaimana dengan siklus menstruasi lebih dari 40 hari?

"Setiap kelebihan atau kekurangan dari siklus menstruasi yang ideal disebut kelainan atau menstruasi tidak teratur," kata Dr. Tanuja, mengutip Healthshots.

Ia menambahkan, siklus yang tejadi setelah lebih dari 40 hari adalah contoh menstruasi tidak teratur.

Dalam istilah medis, menstruasi tidak teratur disebut oligomenore.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Tanda Bahaya Periode Menstruasi Tidak Teratur

"Oligomenore bisa menyebabkan kelainan hormonal, penambahan berat badan, dan menghambat kesuburan," lanjutnya.

Jika kamu menghadapi kondisi tersebut, penting berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengatasinya.

"Dokter akan memberikan sejumlah tes guna mengetahui penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan perawatan yang sesuai," tutur Dr. Tanuja.

Apa penyebab menstruasi tidak teratur?

Menstruasi tidak teratur bisa mengindikasikan berbagai masalah kesehatan, yang paling umum antara lain:

- Sindrom polikistik ovarium (PCOS), yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

- Perawatan hormonal, yang disebabkan oleh suntikan atau pengobatan kontrasepsi.

- Perimenopause, yaitu waktu ketika tubuh perempuan bertransisi ke menopause.

- Penyakit tiroid, yaitu gangguan yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon sesuai kebutuhan.

- Diabetes, siklus menstruasi yang panjang bisa menjadi faktor risiko perkembangan diabetes tipe 2.

- Obesitas, perempuan dengan kelebihan berat badan cenderung memproduksi estrogen secara berlebihan.

Estrogen adalah salah satu hormon yang mengatur siklus menstruasi, yang berdampak langsung pada siklus menstruasi.

Nah, itulah penjelasan tentang siklus menstruasi tidak teratur beserta penyebabnya ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Masa Subur Perempuan saat Menstruasi Tidak Teratur

 

(*)

Sumber: Healthshots
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru