Parapuan.co - Banyak pahlawan yang berjasa atas kemerdekaan Indonesia, tak terkecuali keberadaan pahwalan perempuan.
Kawan Puan mungkin mengenal segelintir pahlawan perempuan seperti R.A Kartini, Cut Nyak Dhien, atau Dewi Sartika.
Nyanyata, ada pahlawan perempuan lain yang juga berjasa atas kemerdekaan Indonesia.
Meski namanya asing, tiga pahlawan perempuan ini juga memiliki peran luar biasa untuk kemerdekaan Indoensia.
Lantas siapa saja pahlawan perempuan tersebut?
1. Opu Daeng Risadju
Melansir dari Kompas.com, Opu Daeng Risadju memiliki nama asli Famajjah dan lahir di Palopo, Sulawesi Selatan, tahun 1880.
Pada tahun 1905, Opu Daeng Risadju dan sang suami terpaksa harus meninggalkan Palopo ke Pare-Pare karena kedatangan Belanda.
Baca Juga: Kenang Kebaikan Eril Semasa Hidup, Ridwan Kamil: Kamu Sejatinya adalah Pahlawan
Selama di Pare-Pare, Opu Daeng Risadju aktif dalam bidang politik.
Dirinya menjadi anggota Partai Sarekat Islam Indonesia (PSSI).
Setelah itu, Opu Daeng Risadju kembali ke Palopo dan mendirikan cabang PSII pada 14 Januari 1930.
Tak tingal diam, dirinya pun memperluas perjuangannya dan menimbulkan kekhawatiran pemerintahan Belanda di Kerjaan Luwu.
Bahkan Opu Daeng Risadju harus menerima hukuman karena dituduh melakukan tindak provokasi untuk melawan Belanda.
Karena hal ini, Opu Daeng Risadju menjadi perempuan pertama yang dipenjara kolonial Belanda karena alasan politik.
Bahkan karena siksaan yang diterimanya, Opu Daeng Risadju harus rela kehilangan pendengarannya dan tuli seumur hidup.
Opu Daeng Risadju akhirnya meninggal pada 10 Februari 1966 di Palopo dan dimakamkan di pekuburan raja-raja Lokkoe di Palopo.
Baca Juga: 4 Pahlawan Perempuan dan Kisah Perjuangannya, Salah Satunya Kartini
2. Andi Depu
Pahlawan perempuan lain yang juga berjasa atas kemerdekaan Indonesi adalah Andi Depu.
Melansir dari Tribunnews, Andi Depu merupakan bangsawan yang menyokomg Jong Islamiten Bond (JIB) atau Perhimpunan Pemuda.
Di tahun 1944, Andi Depu juga mendirikan organisasi yang melibatkan perempuan, Fujinkai.
Organisasi ini merupakan tempat untuk melatih semangat juang perempuan untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Andi Depu juga menyebarkan berita kemerdekaan Indoensia pada tahun 1945.
Sejak saat ini, masyarakat Mandak serentak mengebarkan bendera merah putih.
Andi Depu juga pernah terlibat dalam beberapa pertempuran.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Peninggalan RA Kartini di Jepara dan Rembang
Bahkan dirinya sempat dinobarkan menjadi pimpinan Kerajaan Balanipa ke-52 dan membubarkan Negara Indoensia Timur (NIT) bentukan Belanda pada tahun 1952.
3. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati merupakan pahlawan perempuan dari Aceh.
Perjuangan Lakasamana Malahayati dimulai saat pertempuran di Teluk Haru.
Pertempuran yang melibatkan Portugis dan Kesultanan Aceh ini harus merenggut nyawa suami Laksamana Malahayati.
Malahayati pada akhirnya membentuk gerakan dan memimpin pasukan Inong Balee yang merupakan janda dari prajurit Aceh yang gugur saat perang.
Malahayati kemudian menjadi perempuan Aceh pertama yang menyandang pangkat laksamana.
Pada tahun 1599, Malahayati memimpin armada laut Kesultanan Aveh untuk perang melawan Belanda.
Pertempuran tersebut menyebabkan Cornelis De Houtman dan pelaut lainnya tewas.
Kawan Puan, itu tadi 3 pahlawan perempuan yang juga berjasa atas kemerdekaan Indonesia.
Meksipun namanya asing, namun perjuangannya begitu luar biasa untuk Indonesia.
Baca Juga: Tanah Kelahiran Kartini, Ini 4 Hidden Gem Wisata Alam di Jepara
(*)