Parapuan.co – Seiring dengan perkembangan teknologi, akses perempuan untuk masuk ke dunia usaha pun semakin tinggi, termasuk di Indonesia.
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (10/1/2022), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sebanyak 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan.
Menyadari potensi yang dimiliki perempuan sebagai penggerak ekonomi di level keluarga maupun nasional, Grab Indonesia bersama Parapuan meluncurkan #PerempuanSemua Mentorship Program pada 14 Juni sampai 30 Juli 2022. Inisiatif tersebut dikemas lewat program bimbingan (mentoring) bagi pengusaha perempuan serta bantuan dana usaha dan promosi.
Melalui program ini, pemimpin perempuan Grab dan OVO membagikan kiat-kiat bisnis kepada tiga pengusaha perempuan terpilih yang bergerak di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga: Antusias Tinggi, Pengabdi Setan 2: Communion Siap Tayang di Singapura
Tujuannya, agar mereka mampu mengembangkan bisnisnya, baik dalam memasarkan, menjangkau target pasar yang lebih luas, hingga keterampilan teknis seperti proses pengemasan produk (packaging).
Tiga perempuan pengusaha yang berkesempatan mengikuti program #PerempuanSemua adalah pemilik usaha daur ulang @triupcycle Annisa Fauziah, pemilik makanan dan minuman organik Rumah Nabati Kantie Wilujeng, dan pemilik kerajinan sulam @kesuma_indonesia Febrina Bayu.
Annisa membangun usahanya diawali dengan kecintaannya terhadap lingkungan. Sejak 2016, ia bersama sang kakak mendirikan Tri Upcycle yang memproduksi barang-barang fashion dan homeware.
Seluruh produk yang dibuat seperti bandana, tas, masker, sarung bantal, dan lainnya diproduksi dari limbah kain. Sebagian keuntungan yang didapatkan Annisa kemudian disisihkan untuk penanaman pohon di hutan-hutan Indonesia.
Pengusaha perempuan selanjutnya adalah Kantie Wilujeng. Berangkat dari pengalaman pribadi yang memiliki intoleransi laktosa, ia mendirikan Rumah Nabati pada 2017. Rumah Nabati awalnya menjual susu almond namun kini semakin berkembang dengan menyediakan berbagai makanan dan minuman dari bahan-bahan organik dan minim proses.
Baca Juga: Makna Lirik Lagu Snap dari Rosa Linn yang Viral di TikTok, Cerita Sulitnya Move On
Selain menyediakan makanan dan minuman sehat, Kantie juga menjadikan Rumah Nabati sebagai wadah untuk mengurangi sampah plastik. Rumah Nabati menggunakan kemasan guna ulang pada produknya dan melakukan pemilahan sampah produksi sehingga mudah didaur ulang.
Usaha yang tak kalah inspiratif juga dihadirkan Febrina Bayu melalui Kesuma Indonesia. Febrina memulai usaha kreasi flanel pada 2012 dengan modal awal Rp 200.000.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai mengembangkan usahanya untuk memproduksi goodie bag dan suvenir dari kain perca. Pada 2019, Febrina bersama tiga sahabatnya mendirikan @kesuma_indonesia yang memproduksi kerajinan sulam menjadi aneka produk bernilai jual tinggi.
Tak hanya itu, Febrina juga memiliki semangat pemberdayaan perempuan yang tinggi dengan memberikan pelatihan dan lapangan kerja bagi ibu rumah tangga serta perempuan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Cari Inspirasi OOTD Hari Kemerdekaan? Coba Pakai 5 Pilihan Obi Belt Etnik Ini
Program bimbingan one-on-one
Program mentorship dilakukan selama satu bulan, dengan metode one-on-one secara daring. Para UMKM perempuan dapat memilih topik yang sesuai kebutuhan bisnis masing-masing.
Rangkaian kegiatan terdiri dari inovasi produk, manajemen bisnis, kemasan ramah lingkungan hingga pemasaran. Pada kesempatan tersebut, Grab turut menghadirkan mentor pengusaha perempuan yang berasal dari mitra usaha Grab, yakni pemilik Mie Kedondong asal Surabaya Clarissa Sudjono.
Adapun mentor-mentor yang berasal dari pemimpin perempuan Grab mencakup Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber, Country Managing Head Grab Indonesia Melinda Savitri, Director of Business Jabodetabek Grab Indonesia Iki Sari Dewi, dan Director of 2-Wheels and Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti.
Selain mereka, Director of Support Operation Grab Indonesia Cut Noosy Keumalafajri dan Chief of Staff OVO Shirly Hardjono juga ikut menjadi mentor dalam program ini.
Baca Juga: Viral di Twitter Teori Konspirasi Film Pengabdi Setan 2: Communion, Ini Kata Joko Anwar
Pada pelaksanaannya, program mentoring dilakukan melalui Zoom session selama 40-60 menit. Lewat sesi tersebut, ketiga UMKM dapat berdiskusi tentang strategi membangun brand image, cara membuat narasi merek dan produk, strategi menangkap tren pasar, sustainable packaging, hingga cara membangun brand, baik melalui media sosial maupun customer experience.
Kesempatan mentoring diakui Kantie sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Pasalnya, diskusi yang diberikan tidak hanya menarik, tetapi juga mampu memberi wawasan baru.
“Program mentoring seru dan sangat insightful karena sesinya one-on-one. Saya jadi bisa berdiskusi secara spesifik dan mendalam tentang kendala dan tantangan yang dihadapi misalnya packaging yang tepat untuk food and beverage, cara pengiriman yang aman sampai ke konsumen, serta mendapat solusi yang praktis,” ungkap Kantie.
Pengalaman serupa juga ikut disampaikan Febrina. Pada sesi mentoring bersama Iki Sari Dewi, Febrina berkesempatan membahas strategi dan produk baru apa yang tepat untuk menarik minat pasar.
“Mentorship sangat menarik, bisa konsultasi dan diskusi tentang berbagai hal sesuai topik yang diinginkan. Saya berdiskusi banyak mengenai produk yang ada di Kesuma Indonesia, dan bagaimana bisa mengembangkan lagi lebih jauh. Dari sesi tersebut jadi dapat inspirasi produk apa lagi nih yang perlu dikaryakan,” ungkapnya.
Baca Juga: Sinopsis Series Drakor If You Wish Upon Me, Drama Sooyoung SNSD yang Tayang di Viu
Sementara itu, Annisa menceritakan bahwa program mentoring digunakannya sebagai ajang untuk mencari strategi rebranding, serta inspirasi produk baru. Hal ini sejalan dengan perubahan model bisnis yang dijalani TriUpcycle.
“Kesempatan mentoring saya manfaatkan untuk menambah insight dan mencari strategi terbaik untuk memperluas target konsumen, serta produk apa yang sesuai di pasar,” ungkapnya.
Sama seperti ketiga pelaku UMKM. Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan bahwa pelaksanaan mentoring membawa banyak insight baru bagi Grab dan para pemimpin perempuan yang terlibat di dalamnya.
“Program #PerempuanSemua awalnya dijalankan atas komitmen Grab untuk terus mendukung para pelaku UMKM Indonesia, khususnya usaha mikro yang mayoritas dijalankan oleh perempuan. Semoga melalui program mentorship yang diberikan, usaha-usaha tersebut dapat semakin tumbuh dan menginspirasi para pengusaha perempuan lainnya untuk berani berdaya dan berkarya,” tutur Mayang.
Selain mendapat pendampingan, ketiga peserta program mentorship juga mendapat berbagai dukungan dari Grab. Dukungan tersebut mencakup pendanaan senilai Rp 15 juta, serta promosi di kanal pemasaran, penjualan, dan sosial media Grab.
Ketiga pemilik UMKM tersebut juga mendapat dukungan layanan GrabExpress dan GrabMart.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap seputar #PerempuanSemua Mentorship Program, kunjungi Instagram @Grabid dan @cerita_parapuan.