Co-Founder Awan Tunai: Dibutuhkan Lebih Banyak Representasi Perempuan di Industri Teknologi

Ardela Nabila - Kamis, 11 Agustus 2022
Windy Natriavi, Awan Tunai
Windy Natriavi, Awan Tunai dok. Instagram

Parapuan.co - Kawan Puan, kemarin, Rabu (10/8/2022), merupakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

Di industri teknologi, perempuan juga memiliki peluang yang besar untuk berkarier dan memberikan pengaruh di sektor ini.

Namun sayangnya, isu kesenjangan gender merupakan salah satu tantangan terbesar yang masih banyak dialami perempuan di industri teknologi.

Khususnya dalam hal posisi kepemimpinan di teknologi yang ternyata masih didominasi oleh laki-laki.

Hal itu juga diungkapkan oleh Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) AwanTunai, Windy Natriavi, yang mengatakan sekitar 70 persen posisi eksekutif di level menengah ke atas masih banyak dipegang oleh laki-laki.

"Kalau kita lihat, kurang lebih 70 persen eksekutif di level menengah ke atas itu memang laki-laki, walaupun memang kalau di level staff atau in general, itu sebenarnya perbandingannya sama. Itu secara general industri, ya," ujarnya kepada PARAPUAN, Rabu (10/8/2022).

Meskipun begitu, Windy menekankan bahwa peran perempuan di dunia teknologi juga dapat dipengaruhi oleh jenis industri itu sendiri.

Misalnya saja di AwanTunai yang merupakan perusahaan startup di sektor financial technology (fintech) di mana perempuan memiliki lebih banyak representasi di dalamnya.

Menurut Windy, di sektor ini perempuan memiliki lebih banyak peran jika dibandingkan dengan industri lainnya di industri teknologi.

Baca Juga: 4 Perempuan Berpengaruh dalam Sejarah Dunia Teknologi, Siapa Saja?

"Untuk di teknologi, sebenarnya juga tergantung dengan industri teknologinya seperti apa, karena itu akan berbeda. Misalnya di industri financial technology, itu bisa lebih tinggi (peran perempuannya), bisa sampai 80 persen," jelas Windy.

Di sisi lain, di sektor properti misalnya, bisa saja perempuan memiliki persentase keterlibatan yang berbeda dengan sektor fintech.

“Tapi kalau di sektor properti, surprisingly saat ini aku dengar sudah ada beberapa startup di sana yang CEO-nya perempuan, jadi itu menunjukkan di sana mungkin di sana keterlibatan perempuan bukan 80 persen tapi bisa saja 65 sampai 70 persen,” tuturnya mencontohkan.

Walaupun beberapa sektor di industri teknologi sudah melibatkan lebih banyak perempuan, namun ia mengatakan bahwa industri ini membutuhkan lebih banyak lagi perempuan, khususnya di jajaran kepemimpinan.

“Kalau kita melihat adanya kebutuhan dari adanya perempuan di teknologi, tentunya sangat besar (dibutuhkan),” kata Windy.

Pasalnya, saat ini tak sedikit perempuan yang juga memiliki keterampilan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM).

Selain itu, Windy menilai sikap empati yang dimiliki perempuan secara tak langsung dapat membawa pengaruh yang besar.

“Bisa jadi insight yang ditemukan oleh perempuan karena dia bisa berempati dengan user, itu menjadi backbone untuk riset teknologi, itu bisa jadi impact-nya besar,” tambah Windy.

Baca Juga: 6 Perempuan Paling Berpengaruh di Bidang Teknologi, Ada CEO Youtube hingga Facebook

“Jadi peran perempuan memang masih bisa ditingkatkan dari segi representasi, cuma jangan sampai kita melihat bahwa peran atau potensi itu kecil dari representasi itu,” tutupnya. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha