Kendati demikian, pada beberapa remaja lain, jerawat bisa muncul jauh lebih banyak atau yang juga dikenal dengan sebutan breakout, yang biasanya ditandai dengan adanya komedo putih, komedo hitam dan jerawat bernanah.
"Biasanya (jerawat) berkembang di area tengah pipi dan dahi, dan hampir secara universal disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau hipersensitivitas terhadap aktivitas hormonal yang kuat yang terjadi pada tubuh selama waktu ini," kata Doris J. Day, MD, penulis buku 100 Questions and Answers About Acne.
Day mengatakan bahwa stres yang terkait dengan kehidupan remaja juga bisa menjadi faktor penyebab munculnya jerawat.
Lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kulit yang sangat umum muncul pada remaja ini?
Bagi banyak remaja, produk perawatan jerawat yang dijual bebas yang mengandung benzoil peroksida dan/atau berbagai asam dalam krim, losion, atau gel akan membantu mengatasinya.
Kendati demikian, terkadang penggunaan produk-produk perawatan jerawat tersebut tak bisa bekerja serupa ke semua orang.
"Cara mengatasinya adalah dengan memiliki dua atau tiga produk yang kamu sukai dan ganti secara berkala. Gunakan satu selama dua hingga tiga bulan, dan kemudian ganti setelah jerawat tidak lagi terkontrol," saran Joel Schlessinger, MD, presiden American Society of Cosmetic Dermatology and Aesthetic Surgery.
Apabila jerawat tidak hilang atau bahkan semakin parah, penting untuk langsung menemui dokter kulit.
Para ahli akan menganalisa lebih jauh kondisi kulit dan jerawat yang dialami, serta akan memberikan pengobatan profesional atau perawatan jenis lainnya yang lebih efektif.
Baca Juga: Benarkah Minyak Biji Semangka Bisa Mengatasi Jerawat? Ini Kata Dokter Kulit