Para peneliti tidak yakin bagaimana menjelaskan fenomena ini, tetapi banyak yang percaya ini terkait dengan bagaimana otak terhubung.
Noggin dibagi menjadi dua bagian: sisi kiri dan sisi kanan. Kebanyakan orang (baik kanan maupun kiri) mengandalkan belahan otak kiri untuk tugas-tugas seperti fungsi bahasa.
Tetapi sekitar 30 persen orang kidal memiliki belahan otak kanan atau tidak memiliki belahan otak yang dominan sama sekali.
Menurut para ilmuwan, memiliki satu belahan otak yang mendominasi jauh lebih efisien, itulah sebabnya beberapa orang kidal berisiko lebih tinggi mengalami gangguan belajar dan gangguan otak.
Tetapi orang kidal mungkin beruntung dalam hal kondisi kesehatan lainnya. Hasil survei besar yang diterbitkan dalam jurnal Laterality menemukan bahwa orang kidal memiliki tingkat arthritis dan bisul yang lebih rendah.
3. Orang Kidal Lebih Mudah Marah
Menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease, orang kidal lebih rentan memiliki emosi negatif.
Selain itu, mereka tampaknya lebih sulit memproses perasaan mereka.
Sekali lagi, ini tampaknya terkait dengan koneksi otak-tangan.
Dibandingkan dengan orang kidal, partisipan yang kidal dalam penelitian tersebut menunjukkan ketidakseimbangan aktivitas antara belahan otak kiri dan kanan saat mencoba memproses kemurungan mereka.
Baca Juga: 6 Cara Mengurangi Stres pada Tangan Demi Cegah Carpal Tunnel Syndrome
(*)