Hari Kidal Internasional, 3 Fakta Menarik Soal Kesehatan Orang Kidal

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 13 Agustus 2022
Fakta menarik orang kidal
Fakta menarik orang kidal Pixabay


Parapuan.co - Hari Kidal Internasional diperingati setiap tanggal 13 Agustus.

Hari Kidal Internasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan orang-orang yang lebih banyak menggunakan tangan kirinya.

Seperti diketahui, kidal merupakan kondisi di mana seseorang lebih dominan menggunakan tangan kirinya.

Orang kidal membentuk sekitar 10 persen dari populasi.

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi kidal? Para ilmuwan tidak begitu yakin, tetapi penelitian menunjukkan kolaborasi kompleks antara gen dan lingkungan.

Meskipun tidak ada set pasti "gen kidal" yang ditemukan, orang yang dominan menggunakan tangan kiri memiliki lebih banyak anggota keluarga yang kidal.

Dan para peneliti telah menemukan jalur otak yang berbeda pada orang kanan vs kidal.

Tapi tidak peduli apa yang mendorong seseorang untuk menggunakan kaki antipodal mereka, sains juga telah menemukan serangkaian ciri kepribadian tertentu yang cenderung dimiliki oleh orang kidal.

Mengutip dari Everyday Health, berikut ini beberapa fakta menarik orang kidal.

Baca Juga: Diperingati 13 Agustus, Ini Sejarah dan Fakta Unik Hari Kidal Internasional

1. Orang Kidal Memiliki Risiko Psikosis Lebih Tinggi

Orang kidal membentuk sekitar 10 persen dari populasi umum. Tetapi para peneliti telah menemukan bahwa pada populasi dengan gangguan mental tertentu, angka itu meningkat.

Studi sebelumnya telah menemukan bahwa orang dengan psikosis memiliki kemungkinan 20 persen menjadi kidal, meskipun sebuah penelitian kecil di jurnal SAGE menemukan tingkat psikotik kidal mungkin lebih tinggi.

Para peneliti di Yale University di New Haven, Connecticut, dan University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas menilai 107 pasien di klinik psikiatri rawat jalan.

Bagi mereka yang memiliki gangguan mood seperti depresi atau gangguan bipolar, tingkat kidal mendekati rata-rata, yaitu 11 persen.

Tetapi pada orang dengan psikosis, seperti mereka yang menderita skizofrenia atau skizoafektifgangguan, tingkat kidal adalah 40 persen, jauh di atas rata-rata. Para peneliti berteori bahwa lateralitas otak berperan.

2. Risiko Terkait Masalah Kesehatan Orang Kidal

Para ilmuwan juga menemukan peningkatan risiko disleksia, ADHD, dan gangguan mood tertentu pada orang kidal, menurut sebuah studi 2010 yang diterbitkan di Pediatrics.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental yang Berisiko Dialami oleh Orang Bertangan Kidal

Para peneliti tidak yakin bagaimana menjelaskan fenomena ini, tetapi banyak yang percaya ini terkait dengan bagaimana otak terhubung.

Noggin dibagi menjadi dua bagian: sisi kiri dan sisi kanan. Kebanyakan orang (baik kanan maupun kiri) mengandalkan belahan otak kiri untuk tugas-tugas seperti fungsi bahasa.

Tetapi sekitar 30 persen orang kidal memiliki belahan otak kanan atau tidak memiliki belahan otak yang dominan sama sekali.

Menurut para ilmuwan, memiliki satu belahan otak yang mendominasi jauh lebih efisien, itulah sebabnya beberapa orang kidal berisiko lebih tinggi mengalami gangguan belajar dan gangguan otak.

Tetapi orang kidal mungkin beruntung dalam hal kondisi kesehatan lainnya. Hasil survei besar yang diterbitkan dalam jurnal Laterality menemukan bahwa orang kidal memiliki tingkat arthritis dan bisul yang lebih rendah.

3. Orang Kidal Lebih Mudah Marah

Menurut sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Journal of Nervous and Mental Disease, orang kidal lebih rentan memiliki emosi negatif.

Selain itu, mereka tampaknya lebih sulit memproses perasaan mereka.

Sekali lagi, ini tampaknya terkait dengan koneksi otak-tangan.

Dibandingkan dengan orang kidal, partisipan yang kidal dalam penelitian tersebut menunjukkan ketidakseimbangan aktivitas antara belahan otak kiri dan kanan saat mencoba memproses kemurungan mereka.

Baca Juga: 6 Cara Mengurangi Stres pada Tangan Demi Cegah Carpal Tunnel Syndrome

(*)

 

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru