Yaitu perjalanan kepemimpinan yang bermulai dari bawah, naik ke atas dan kemudian turun lagi ke bawah untuk bisa bersama rakyat biasa.
Tak hanya motif bunga rongo, dalam busana adat Dolomani juga biasanya ada sulaman randa bermotif ake pada sisi kanan dan kiri lengan, dan gambar dua ekor burung yang saling memandang berlawanan.
Ini merupakan gambaran bahwa para sultan yang kerap mengenakan Dolomani harus tetap waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.
Pada bagian kopiah, ada ornamen bunga kambamanuru dan bakena uwa yang memiliki makna berbeda-beda.
Bunga kambamanuru diambil dari kata 'kamba' yang berarti bunga dan 'manuru' yang dimaknai sejahtera, sehingga ornamen ini menggambarkan tugas utama pemimpin untuk menyejahterakan rakyatnya.
Sementara bakena uwa merupakan buah dari tumbuhan indah, namun ketika menyentuhnya akan memimbulkan sensasi gatal.
Ornamen ini pun menggambarkan situasi negeri yang indah dan elok yang rentan dikuasai musuh wajib dipimpin oleh seseorang yang kuat bersama rakyatnya melakukan perlawanan.
Sedangkan pada bagian atas kopiah terdapat tulisan kaligrafi dalam bahasa Arab 'maulana' yang artinya pemimpin umat.
Baca Juga: Selalu Berbeda, Ini 5 Baju Adat yang Pernah Dikenakan Presiden Jokowi di Upacara HUT RI