Makna dari kaligrafi ini menggambarkan tentang seorang pemimpin yang harus membawa kesejahteraan, amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada pribadi.
Apabila pada Upacara 17 Agustus di Istana Negara Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani warna merah, menurut Wa Ode Nursanti Monianse, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Baubau, biasanya pakaian adat ini justru berwarna hitam.
“Memang ini tidak lazim, biasanya warna hitam tapi ini dipesan warna merah jadi dibuatkan warna merah, karena suasana hari kemerdekaan, lagi tren merah putih,” ujarnya, seperti melansir dari Kompas.com.
Tata Cara Mengenakan Pakaian Adat Dolomani
Pakaian adat yang kerap dikenakan oleh Sultan Buton ke-35, Sultan Muhamad Ali ini, tidak boleh sembarangan.
Berikut tata cara mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton yang perlu diperhatikan:
1. Bagian celana dikenakan sebagaimana mestinya memakai bawahan pada umumnya.
2. Kemudian harus mengenakan kotango atau dalam bahasa Indonesia merupakan pakaian dalam.
Baca Juga: Cantik dengan Busana Nasional, Ini Pakaian Adat yang Pernah Dipakai Iriana Jokowi
3. Di atas celana, para laki-laki harus mengenakan sarung hingga sepanjang lutut.
4. Kemudian sarung pun diikat dengan sulepe atau ikat pinggang.
5. Sementara itu, ewanga (keris atau badik) dimasukkan ke dalam sarung pada sisi kiri. Jangan lupa untuk menghadapkan ewanga ke depan.
6. Tahapan berikutnya mengenakan pakaian adat Dolomani sebagai luaran, seperti halnya mengenakan blazer.
7. Untuk pemakaian kopiah, perhatikan sulaman emas atau perak yang harus ditempatkan tepat di bagian kening.
8. Terakhir, tongkat dipegang dengan tangan kanan pada hulunya.
(*)