Parapuan.co - Penyakit jantung menjadi suatu kondisi gangguan pada jantung, sehingga fungsi organ ini pun tidak bisa berjalan dengan optimal.
Kondisi penyakit jantung ini bisa menyerang perempuan maupun laki-laki.
Dilansir dari Mayo Clinic, gejala serangan jantung yang menyerang perempuan itu sama seperti laki-laki, antara lain nyeri dada dan adanya tekanan atau ketidaknyamanan pada jantung yang berlangsung beberapa menit.
Namun ternyata, jika dibandingkan dengan laki-laki, perempuan justru lebih sering mengalami gejala serangan jantung saat istirahat maupun tidur.
Di samping itu, stres emosional juga berperan dalam memicu gejala serangan jantung pada perempuan.
Mengetahui kalau serangan jantung pada perempuan bisa terjadi kapan pun, alangkah baiknya Kawan Puan juga mengenali faktor risiko penyakit jantung.
Berikut ini faktor risiko yang memicu serangan jantung pada perempuan:
1. Diabetes
Perempuan yang mengidap diabetes lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung daripada laki-laki dengan kondisi yang sama.
Baca Juga: 5 Faktor Penentu Kesehatan Jantung, Ada Berat Badan dan Kadar Kolesterol
Hal ini dikarenakan diabetes itu mengubah bagaimana perempuan merasakan sakit.
Oleh sebab itu, maka ada peningkatan risiko perempuan mengalami serangaan jantung diam-diam, alias tanpa gejala.
2. Merokok dan Gaya Hidup Tidak Aktif
Seperti yang diketahui merokok itu menjadi faktor risiko penyakit jantung pada perempuan, bahkan jadi lebih berisiko daripada laki-laki.
Selain merokok, gaya hidup yang tidak aktif juga jadi faktor risiko penyakit jantung.
Jadi, usahakan untuk kurangi atau hindari merokok sama sekali dan rutin olahraga demi mengurangi risiko serangan jantung.
3. Stres Emosional dan Depresi
Stres dan depresi membuat perempuan lebih berisiko mengalami serangan jantung dibanding laki-laki.
Baca Juga: Angka Kematian Tinggi, Ini 3 Cara Mencegah Penyakit Jantung Menurut Dokter
Sebab, depresi itu membuat perempuan jadi sulit untuk menjalankan dan mempertahankan gaya hidup sehat.
Maka dari itu, jika mental terganggu, sebaiknya jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat atau profesional kesehatan mental.
4. Menopause dan Komplikasi Kehamilan
Setelah mengalami menopause, kadar estrogen pada perempuan lebih rendah, di mana kondisi ini meningkatkan risiko penyakit pada pembuluh darah yang lebih kecil.
Sementara itu, adanya tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko jangka panjang ibu mengalami kondisi yang sama.
Bahkan kondisi komplikasi kehamilan tersebut juga membuat perempuan lebih rentan terkena serangan jantung.
5. Penyakit inflamasi
Terdapat penyakit inflamasi atau kondisi peradangan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, antara lain rheumatoid arthritis dan lupus.
Sebagai catatan, selain kelima kondisi di atas, riwayat keluarga dengan penyakit jantung juga menjadi faktor risiko yang lebih besar pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Nah, setelah mengetahui adanya berbagai faktor risiko di atas maka disarankan untuk perempuan yang lebih memperhatikan gaya hidup sehat demi terhindar dari penyakit jantung.
Baca Juga: Lebih Banyak Tertawa, Ini 5 TIps Cepat Menurunkan Kolesterol
(*)