Parapuan.co - Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan berita oknum aparat melakukan penembakan pada sejumlah kucing dengan alasan pembersihan di lingkungannya.
Sebelumnya, ada utas di Twitter juga yang menceritakan beberapa kucing disetubuhi oleh seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Berkaca dari kedua kasus tersebut, kita mungkin bertanya-tanya tentang alasan seseorang tega menyiksa hewan.
Klasifikasi Penyiksaan Hewan
Melansir Animal Sake, ada dua macam klasifikasi penyiksaan terhadap hewan, yaitu secara aktif dan pasif.
Pertama, penyiksaan secara aktif melibatkan kekejaman langsung terhadap hewan, misalnya menendang atau memukul.
Kedua, penyiksaan secara aktif berarti kurangnya perawatan atau kelalaian terhadap hewan peliharaan, misalnya dalam hal makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis.
Alasan Penyiksaan Hewan
Ada beberapa alasan atau motif di balik kekejaman seseorang terhadap hewan, antara lain adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Viral Penembakan Kucing di Sesko TNI Bandung, Brigjen TNI Jadi Terduga Pelaku
1. Konsumsi Daging
Hewan ternak kerap diasosiasikan sebagai sumber makanan, tetapi beberapa orang justru mengonsumsi hewan non-ternak atau bahkan liar.
Itulah mengapa sekarang banyak orang menentang perdagangan hewan gelap yang menjual hewan non-ternak untuk dikonsumsi.
2. Hiburan
Penyiksaan hewan selama produksi film atau sirkus ditujukan untuk hiburan, yang mana sering ada kekerasan di baliknya.
Hiburan seperti itu merusak kesejahteraan hewan karena diatur sedemikian rupa oleh manusia, padahal mereka seharusnya bebas di alam liar.
3. Uji Coba Penelitian dan Obat
Sampai saat ini, masih banyak hewan yang diuji di laboratorium guna menemukan obat untuk penyakit manusia.
Hewan-hewan ini terinfeksi dengan sengaja untuk melihat apakah perawatan yang ditemukan untuk mengobati penyakit akan berhasil.
Baca Juga: Sempat Viral Kasus Hubungan Seks pada Hewan, Psikolog Ungkap Bestialitas yang Dialami Pelaku
4. Gangguan Jiwa
Kekerasan yang disengaja terhadap hewan memiliki keterkaitan dengan beberapa gangguan kejiwaan.
Orang dengan gangguan kepribadian psikopat memiliki kecenderungan untuk menyiksa hewan peliharaan dan hewan kecil lainnya.
Jenis perilaku ini disebut sebagai zoosadisme.
Ada beberapa faktor yang memicu orang mengalami zoosadisme.
Faktor risiko zoosadisme adalah pengalaman traumatis seseorang akibat mengalami atau menyaksikan perilaku kekerasan.
5. Perburuan
Meski berburu hewan adalah ilegal, beberapa orang berani melanggar hukum agar dapat memelihara hewan liar atau mendapatkan keuntungan.
Gading gajah, kuku harimau, kulit macan, kulit buaya, dan bulu hewan lainnya sering dijualbelikan untuk keperluan perhiasan.
Parahnya, mereka menguliti hewan hidup-hidup untuk diambil bulu dan kulitnya.
Selain itu, bahkan bisa jadi hewan berkali-kali dipukul sampai mati.
Jadi, itulah sejumlah alasan mengapa ada orang yang tega menyiksa hewan ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Heboh Kasus Bocah Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing, Ini Dampak Bullying Pada Anak
(*)