Psikologi punya peran penting dalam hal ini. Melawan depresi tak akan ada habisnya sebelum kita benar-benar memahami tentang depresi dan kesehatan mental.
Lewat Loving the Wounded Soul, Regis berniat menjembatani jurang antara masyarakat awam yang belum memahami isu-isu kesehatan mental dengan ilmu psikologi.
Dengan mencampurkan teori-teori psikologi dan pengalaman psikologisnya sendiri, Regis menyajikan pemahaman yang komprehensif tentang depresi dari berbagai sudut pandang dan usaha menuju hidup bahagia.
Kedua, jiwa-jiwa yang menyembuhkan. Pemahaman tentang depresi dan kesehatan mental saja tidak cukup untuk mencapai kebahagiaan jiwa.
Dibutuhkan kekuatan dari dalam untuk bisa menghadapi kesedihan yang dirasakan. Pun pada saat yang sama, dibutuhkan uluran tangan dan bantuan dari orang lain, yang menyadarkan bahwa kita tak pernah berjalan sendiri.
Pada akhirnya, Loving the Wounded Soul bukanlah sebuah buku tentang cara sukses mencapai kebahagiaan.
Buku ini juga bukan kumpulan tips keluar dari depresi dan kesedihan. Loving the Wounded Soul adalah refleksi panjang yang mengajak kita merenungkan bahwa upaya menjadi bahagia selalu bermula dari proses menumbuhkan cinta pada jiwa yang terluka.
Kawan Puan bisa membaca lebih lengkap soal menyembuhkan luka pada jiwa ini di Gramedia.com.
Kawan Puan, meski tidak mudah, mari pelan-pelan menyembuhkan luka agar kita bisa kembali merasakan kebahagiaan.
Baca Juga: Pelan tapi Pasti, Begini Tips Menerima Diri Sendiri dengan Segala Kekurangan dan Kelebihan Kita
(*)