Parapuan.co - Kesehatan mental remaja merupakan hal penting karena bisa berdampak pada kualitas hidup anak, sehingga tidak boleh dikesampingkan baik dari orang tua maupun sekolah.
Dalam laporan UNICEF berjudul The State of the World's Children 2021; On My Mind: promoting, protecting, and caring for children’s mental health tertulis kalau satu dari tujuh remaja berusia 10-19 tahun mengalami penyakit mental, seperti burnout dan rasa cemas atau anxiety.
Berdasarkan siaran pers yang PARAPUAN terima dari Cambridge International pada Selasa (23/08/2022) laporan tersebut menunjukkan bahwa berkurangnya komunikasi tatap muka karena pandemi dapat memengaruhi keadaan siswa dan guru.
Bahkan sejak sebelum pandemi, siswa telah rentan mengalami kecemasan dan burn out.
Mengetahui kondisi tersebut, orang tua serta guru harus tahu kalau ada rekomendasi kegiatan sekolah yang membantu para remaja memiliki kesehatan mental yang baik, apa saja?
1. Konseling
Mungkin saja para remaja sempat menghadapi ketidaknyamanan ketika di rumah, sehingga membutuhkan seseorang untuk bicara.
Dari adanya hal tersebut, penting bagi pihak sekolah untuk membentuk program bimbingan konseling (BK) baik dengan konselor maupun psikolog.
Selain itu, sekolah juga bisa mengintegrasikan jadwal kegiatan pengembangan pribadi, di mana dalam aktivitas ini peserta didik dapat berdiskusi dengan konselor.
2. Mentoring
Kawan Puan, perlu diketahui kalau ada beberapa peserta didik yang merasa dirinya tidak berkembang, sehingga membutuhkan bimbingan individu dari guru.
Tentunya dalam kondisi ini guru memainkan peran penting sebagai mentor.
Saat sesi mentoring berlangsung, guru dapat menggali lebih dalam tentang apa tantangan atau kesulitan yang sedang dialami oleh siswa.
3. Program Hari Motivasi
Sekolah juga disarankan membuat program Hari Motivasi atau Motivation Day.
Program ini ditujukan untuk siswa kelas 10 dan 12 yang sedang kelelahan selama ujian karena adanya pelajaran tambahan, ditambah lagi saat belajar hingga larut malam.
Jadi dengan Hari Motivasi, sekolah akan meluangkan waktu untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa selama masa-masa yang penuh tekanan ini.
Baca Juga: Kenapa Ada Orang yang Tega Menyiksa Hewan? Ini Kemungkinan Alasannya
4. Sesi Mindfulness
Selain Hari Motivasi, sekolah juga dapat menyelenggarakan sesi mindfulness.
Program sesi mindfulness dapat menjadi sarana bagi para siswa untuk menerapkan rasa syukur ke alam bawah sadar dan menenangkan pikiran mereka saat mempersiapkan diri untuk masa ujian.
Sesi ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental semua pihak sekolah, di mana guru dan siswa bisa melakukan sesi bersama.
5. Klub Hobi
Penting juga bagi pihak sekolah untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik, tujuannya agar siswa dapat melepaskan stres dan mengekspresikan perasaannya.
Adapun klub non-akademik yang bisa diselenggarakan oleh sekolah seperti:
- Klub bisnis online
- Klub jurnalistik
- Klub film
- Klub olahraga, dan yang lainnya.
Nah, Kawan Puan, semoga berbagai kegiatan di atas bisa menjadi referensi untuk menjaga kesehatan mental remaja di sekolah.
Baca Juga: Empati Berlebihan, Ini 3 Karakteristik Orang dengan Emotional Sponge
(*)