Barulah setelahnya, seseorang membutuhkan keselamatan dan keamanan yang untuk memperolehnya, gaji juga diperlukan.
Untuk kebutuhan tingkat tinggi seperti penghargaan dan aktualisasi diri, Maslow menyebutnya bisa saja berkorelasi dengan gaji.
Akan tetapi, dalam hal ini perspektif gaji yang tinggi berfungsi untuk mendorong rasa harga diri dan pencapaian yang lebih kuat.
Teori Psikologi Frank Herzberg Tentang Gaji
Frack Herzberg mengungkap teori dua faktor berdasarkan studi sikap kerja terhadap 200 akuntan dan insinyur.
Secara umum, teori dua faktor ini memvalidasi teori kebutuhan dari Maslow, tetapi mengkonsolidasi lima tingkat kebutuhan dalam dua kategori faktor.
Faktor pertama, yaitu kebersihan atau pemeliharaan hampir sesuai dengan kebutuhan fisiologis dan keamanan dari Maslow.
Sedangkan untuk faktor kedua, yakni motivasi cenderung selaras dengan kepemilikan, penghargaan, dan aktualisasi diri.
Jika perusahaan mengikat faktor-faktor itu dengan struktur pembayaran, mereka mungkin lebih banyak menggunakan gaji untuk mendorong peningkatan kinerja karyawan.
Kesimpulannya, gaji menjadi penting apabila mampu memotivasi karyawan meningkatkan kinerjanya dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
Apabila kinerja karyawan meningkat, maka secara tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan perusahaan.
Bagaimana? Kawan Puan sudah tahu kalau gaji tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhanmu saja, tapi juga berdampak untuk perusahaan bukan?
Baca Juga: 3 Tips Hemat Sederhana untuk Raih Kebebasan Finansial dengan Gaji UMR
(*)