6 Cara Berkomunikasi dengan Balita, Salah Satunya Validasi Perasaan

Arintha Widya - Sabtu, 27 Agustus 2022
ilustrasi cara berkomunikasi dengan anak balita
ilustrasi cara berkomunikasi dengan anak balita recep-bg

Parapuan.co - Kawan Puan, berkomunikasi dengan anak balita tidak sama dengan anak yang lebih besar.

Apalagi anak balita biasanya belum banyak memahami kosakata dan bagaimana menyampaikan perasaannya.

Maka itu, pakar parenting Sharon Mazel membagikan teknik khusus untuk berkomunikasi dengan balita melalui akun Instagramnya.

Bagaimana caranya? Berikut enam cara yang bisa kamu lakukan saat berkomunikasi dengan si kecil!

1. Mendeskripsikan

Untuk membuat anak mengerti yang kamu katakan, sampaikan dengan cara mendeskripsikan.

Semisal cuaca sedang panas, jangan hanya mengatakan, "Panas sekali, ya, Nak?."

Sebaiknya katakan, "Hari ini panas sekali karena matahari bersinar sangat terang."

2. Berencana

Baca Juga: Katakan Ini saat Balita Menolak dan Bilang Tidak di 6 Situasi Berikut

Ajak anak melakukan aktivitas dengan merencanakan sesuatu yang menurutmu akan disukainya.

Misalnya mengatakan, "Setelah makan siang, ayo kita jalan-jalan lalu main di taman bermain."

Kamu bisa mengatakan itu pada anak jika ia susah ketika disuruh makan. Dijamin si kecil akan bersemangat menghabiskan makan siangnya.

3. Bertanya

Kamu bisa berkomunikasi sekaligus mengajarkan pada anak untuk mengambil keputusan-keputusan sederhana.

Semisal dengan meminta anak memilih baju warna apa yang akan dikenakannya hari ini.

Cara berkomunikasi dengan bertanya semacam ini juga dapat menumbuhkan kemandirian dalam diri anak, loh.

4. Menunjukkan Empati

Berikutnya, kamu bisa mengajari dan menunjukkan empati lewat cara berkomunikasi kepada anak.

Baca Juga: 4 Tugas Rumah Tangga yang Bantu Membangun Sikap Inisiatif Anak Balita

Misalnya anak terjatuh dan lututnya lecet, kamu bisa mengatakan, "Kamu terluka. Kita obati, ya, mungkin akan sedikit sakit."

Usahakan tidak menyalahkan atau memarahi anak, meski penyebab mereka terluka mungkin karena tidak mendengarkanmu.

5. Memvalidasi

Memvalidasi perasaan sendiri saja terkadang sulit bagi orang dewasa, apalagi memvalidasi perasaan anak.

Meski begitu, kamu harus melakukannya supaya anak dapat mengenali dan membedakan emosinya sendiri.

Semisal ia sedang sedih karena ayah tidak di rumah, ucapkan saja, "Kamu sedih ya hari ini enggak bisa bermain dengan ayah karena ayah lembur?"

6. Memperhatikan

Saat bersama anak, hadirlah secara utuh untuk mendampinginya dan jadilah orang tua yang penuh perhatian.

Bila perlu, perhatikan detail-detail kecil di sekitar, lalu deskripsikan pada anak tentang situasi tertentu.

Contohnya ada suara pesawat terbang, kamu bisa mengatakan, "Adek dengar tidak? Itu suara pesawat terbang. Lihat, itu pesawatnya."

Di situasi seperti itu, kamu bisa sekaligus mengenalkan pada anak mengenai benda-benda atau sesuatu di sekitarnya.

Kalau Kawan Puan sudah mempraktekkan cara berkomunikasi yang mana pada anakmu, nih?

Baca Juga: Buat Menyenangkan, Ini 5 Cara Sederhana Ajarkan Anak Balita Berhitung

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan