Parapuan.co - Penting untuk dicatat bagi para pengidap human immunodeficiency virus (HIV), kalau tubuh itu tetap membutuhkan aktivitas fisik.
Menjadi orang dengan HIV positif tidak berbeda dengan HIV negatif dalam hal olahraga.
Pasalnya meski sistem imunitas tubuh lemah, penderita HIV juga harus memimliki gaya hidup yang sehat dan aktif.
Dilansir dari hiv.gov, ada berbagai manfaat baik dari olahraga yang dilakukan para pengidap HIV seperti:
- Meningkatkan suasana hati
- Mempertajam fokus
- Mengurangi stres
- Memperbaiki kualitas tidur.
Tak hanya itu saja, olahraga juga dapat membantu mengurangi risiko kondisi:
Baca Juga: Cocok untuk Pemula, Ini 3 Pose Yoga Membangun Kekuatan Tubuh
- Penyakit kardiovaskular
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes tipe 2 dan kanker.
Lantas jenis olahraga apa yang disarankan pengidap HIV?
Perlu diketahui kalau jenis olahraga yang dilakukan oleh pengidap HIV itu sama seperti orang yang tidak memiliki HIV, misalnya:
- Jalan cepat dan lari
- Bersepeda
- Menari
- Lompat tali
- Berenang.
Untuk durasi olahraga yang dibutuhkan sendiri setidaknya 150-300 menit per minggu aktivitas aerobik intensitas sedang , seperti bersepeda, jalan cepat, atau menari cepat.
Selain aerobik, orang dewasa juga membutuhkan aktivitas penguatan otot, seperti mengangkat beban atau melakukan push-up, minimal dua hari dalam seminggu.
Meski pengidap HIV disarankan untuk berolahraga, tapi sebelum mulai aktivitas fisik alangkah baiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu tentang gerakan apa saja yang boleh dilakukan.
Baca Juga: Kondisi Infeksi Oportunistik Menjadi Komplikasi HIV, Apa Itu?
(*)